Beberapa bulan kemudian , setelah kepindahan Dirgan ke Jakarta . Lexa mulai sedikit berubah , dia tak pernah lagi bolos sekolah. Meskipun dikelas dia hanya tidur . Namun tetap saja , nilai dia slalu jadi yang tertinggi.
Sebentar lagi ujian kenaikan kelas akan dimulai. Semua murid sibuk membuat kelompok belajar. Termasuk Lexa dan teman temannya. Mereka slalu meluangkan waktunya untuk belajar bersama.
Hari demi hari tlah dilewatinya. Sampai saat ini , Lexa masih saja belum bisa menemukan keberadaan saudara kembarnya. Meskipun sudah dibantu oleh pihak kepolisian Bandung , dan juga oleh anak buahnya Om Haris yaitu papahnya Dirgan . Dan sampai hari inipun , Lexa tak pernah dapat jawaban atas semua pertanyaan pertanyaan yang dulu pernah ada diotaknya. Apalagi soal ayahnya yang masih bungkam dengan berita tentang kematian ibunya.
"Guys , kita punya waktu seminggu nih buat ngabisin waktu sebelum ujian dimulai." jiwa nakal Lexa kembali meronta ronta.
"Gila lo Lex , mau ujian aja masih sempat sempatnya ngajakin temannya maksiat." Ujar Jessica. "Ayo , kemana nih ?" sambungnya sambil nyengir.
"Ah , elo. Kirain bakal ngomel gue ." kata Lexa sambil narik rambutnya Jessica yang kriwil.
"Ahh jangan gitu dong." Tukas Bella. "Gue kan paling lemot , gue gak bisa. Gue mau belajar aja dah dirumah."
"Yaelah . Tinggal minta bantuan aja sama Lexa , kan dia baik hati dan tidak sombong . Iya gak ?" cengir Jessica sambil pukul pundak Lexa.
"Au ah." ucap Lexa ngeles , sembari pergi meninggalkan kelas.
"Yeh , maen pergi aja tuh anak." ujar Jessica seraya mengejar Lexa. "Woi , tungguin dong."
Dirgan dan Ikhsanpun ikut pergi meninggalkan kelas dan meninggalkan Bella yang masih mikir-mikir.
"Lah kok pada ninggalin gue sih." Kata Bella. Bellapun segera menyusul mereka. "Gue ngikut woi !" teriak Bella .
Akhirnya merekapun pergi ke sebuah mall yang memang sudah menjadi tempat favoritnya. Blok M Square menjadi sasaran Lexa and the geng , karena cukup populer dikalangan anak muda Jakarta Selatan. Tempatnya sangat menarik dan enak buat nongkrong nongkrong atau ngumpul bareng teman dan sahabat ataupun kekasih atau bisa jadi dengan yang lainnya.
"Kita ke tempat karoke." Ajak Lexa. Dan semuanyapun menyetujuinya. Termasuk Dirgan dan Ikhsan. "Jess , elo yang nyanyi ya ?"
"Koc gue sih ?" tukas Jessica. "Gue malu ah , apalagi ada Dirgan sama si Kunyuk tuh disini."
"Eh kriwil , siapa juga yang mau dengerin elo nyanyi ? Mending gue dengerin omelannya yayang Bella." Kata Ikhsan iseng. "Ya meskipun yayang Bella kalau ngomel udah kaya knalpot bajai , tapi suaranya lebih merdu tuh . Kaya penyanyi Avril Lavigne." Ikhsanpun kembali menggoda Bella.
"Heh kunyuk !" ucap Bella kesal sembari mukul badan Ikhsan. "Elo tuh sebenarnya muji gue apa ngeledek gue ? Pake ngatain gue kaya knalpot bajai segala."
"Aduh ! Kalian bertiga kerjaan nya ribut mulu." Sambar Lexa. "Kita nih mau senang senang kesini . Udah gantian aja yang nyanyinya , semua harus nyanyi . Titik gak pake koma."
Setelah lama berdebat , merekapun saling bergantian bernyanyi. Tetapi tidak dengan Dirgan. Ia lebih asyik menonton keseruan teman temannya.
Tiba dilagu terakhir , Lexa and the geng menyanyikan sebuah lagu milik Super Girlies yang berjudul Aw Aw Aw . Lagu yang bertemakan tentang persahabatan memang pas banget untuk Lexa and the geng.
Kau menghapuskan setiap luka
Mengingatkanku tentang mimpi terpendam
Agar semua kan menjadi nyata
Satukan hati dan tersenyum
Yang ada hanya ceria , genggam tanganku
Yakin bisa mengalahkan dunia
Lirik yang begitu bagus membuat mereka semangat dalam bernyanyi dan ingin tetap menjaga keharmonisan dalam persahabatan. Meskipun terkadang mereka suka berantem tetapi tidak membuat persahabatan mereka goyah. Merekapun merasa cukup puas dan senang dengan hari ini.
"Udah jam 7 malem nih , pulang yuk ." Ujar Bella .
"Ok ." Timpah Jessica. "Gue juga udah capek nih."
"Pulang sama siapa lo , Jess ?" tanya Ikhsan.
"Bapak Ikhsan yang terhormat , bapak tenang saja. Urang moal menta dianterkeun ku maneh." jawab Jessica tegas.
"Waduh . Jurusnya mulai keluar tuh." ujar Ikhsan.
"Gue ikut pulang sama lo ya Jess." Kata Bella.
"Bawa aja Jess , terus lo buang aja ditengah jalan." Ucap Lexa iseng.
"Iiiihhhh Lexa ! Kok elo gitu sih sama gue. Gak ada akhlak ya kalian." Bellapun cemberut.
"Yaudah , iya. Gue kasih tebengan buat lo." timpah Jessica.
"Yeeeyy , makasih curutku." Teriak Bella senang dan memeluk Jessica.
"Yaudah pada pulang sana." usir Lexa.
"Koc elo ngusir ?" tanya Jessica.
"Memangnya elo gak mau pulang gitu ? sambung Bella.
"Gue masih ingin disini , and gue juga mau cari something." jawab Lexa
"Cari apaan lo ?" Jessica kembali bertanya.
"Kepo." jawab Lexa singkat.
"Dih , nyebelin lo." ujar Jessica. "Yaudah , see u tomorrow girls." Jessicapun melambaikan tangan dan pergi meninggalkan Lexa berdua dengan Dirgan. Lexapun segera berkeliling mengitari mall dengan ditemani Dirgan mencari sesuatu yang diinginkan Lexa.
Waktu menunjukkan pukul 8 malam. Mereka masih berkeliling , karena barang yang diingankan Lexa tak juga ditemui.
"Elo mau cari yang kaya gimana lagi Lex ?" tanya Dirgan. "Kita udah keliling sana keliling sini , masih aja gak ada baju yang cocok."
"Kan , gue maunya samaan. Cuma beda warna aja. Gue sukanya navy , and my sis sukanya pink. But , if you get the same white color , that's fine." Jawab Lexa yang masih keliling toko.
"Alright , kita mencar aja. Gimana ?" Dirgan memberi saran.
"It's ok." ujar Lexa.
Mereka berduapun berpisah dan akan bertemu kembali di tempat yang sama. Lexa pergi ke arah selatan dan Dirgan ke arah utara.
Waktu terus berjalan , mallpun akan segera ditutup. Lexa masih belum mendapatkan yang diinginkannya. Iapun kembali ketempat awal dimana dia berpisah dengan Dirgan.
Namun begitu sampai , ternyata Dirgan telah sampai duluan dan membawa paperbag yang isinya dua pcs baju berwarna putih bertuliskan I Love Music dengan sablon berwarna gold yang membuat baju tersebut terkesan sangat keren.
Lexa merasa sangat senang dengan apa yang didapatkan oleh Dirgan. Karena itu tanpa sadar , Lexa memeluk Dirgan dan mengucapkan terima kasih.
"Oh , thank you so much. Your is my bestie and I love you."
Dirgan tak menyangka bahwa Lexa akan memeluk dirinya. Meskipun ia tak tahu arti dari pelukannya Lexa. Dirgan hanya terdiam dan hampir terbawa suasana. Akan tetapi , seketika itu Lexa menyadarinya dan langsung melepaskan pelukannya .
"Ups ! Sorry. Gu.. gue..." Blep , tiba tiba Dirgan menutup mulut Lexa .
"Ssstttt..." kata Dirgan sembari mendekatkan mulut dia kearah telinga Lexa , lalu berkata "I love you too". Lexapun sedikit terkejut mendengar perkataan sahabatnya sendiri. Tanpa nunggu respon Lexa , Dirgan langsung pergi meninggalkan Lexa menuju parkiran mobil.
Langkah Dirganpun terhenti , sebelum benar benar jauh dari Lexa. Diapun menengok kebelakang dan melihat Lexa yang masih berdiam diri kaya patung.
"Woi ! Elo mau pulang apa mau nginep ?" teriak Dirgan. "Malah bengong , gue tinggal beneran nih."
Lexapun tidak menyahut , tetapi ia mendengar perkataan Dirgan. Kemudian segera pergi menyusul Dirgan kearah parkiran. Dan akhirnya mereka berduapun pulang kerumah masing masing .