Tara dan jonatan pergi ke kota J. sesampainya disana mereka langsung menemui tiara yang sedang berada di ruangan kerjanya.
Tara dan jonatan duduk di sofa di ruangan tiara.
" Bagaimana sayang? Apa semua masalah disini sudah selesai?" Tanya jonatan.
Tiara hanya menundukkan kepalanya.
" maaf, aku sungguh tidak berguna. Sampai sekarang aku belum bisa mendapatkan proyek dan investor untuk perusahaan ini" jawab tiara.
Jonatan hanya menghela nafas panjang. 'sial! Jadi, dia gagal. Pertunangan kami akan di batalkan. Untung saja aku pintar, masih ada tara yang bisa aku manfaatkan.' Gumamnya dalam hati.
"Apa artinya kau telah gagal?" Tanya jonatan.
Tiara langsung mendongak memandang wajah tunangannya itu. Dalam hatinya bertanya-tanya, apakah mungkin jonatan sudah tahu semuanya? Jika aku mempertaruhkan hubungan kami dalam perusahaan ini.
"kita akhiri semuanya." Kata jonatan.
Jedarrr….bagaikan di sambar petir hati tiara hancur berkeping-keping.
" Kau…apa maksudmu? Tidak! Aku tidak bisa kehilanganmu kak natan. Aku sangat mencintaimu" kata tiara memohon.
"Tidak…kau yang telah merencanakan ini dan aku sebagai korbannya. Kau sudah melepaskan aku?" jawab jonatan sembari berjalan meninggalkan ruangan tiara.
" kak natan! Tunggu!" tiara beranjak dari kursi kerjanya dan berlari mengerjar jonatan, namun di hentikan oleh tara.
Tara menarik tangan tiara dengan kasar. " Ho..Ho…kasian, diputusin ya? Bagaimana? Apa kau sudah tahu rasanya di tolak dan ditinggalkan? Selamat menikmati rasa sakitmu sayang" kata tara sembari melambaikan tangannya untuk mengejek tiara yang sedang menangis.
Dalam hati tiara bersumpah. Bagaimanpun ia akan berhasil membangkitkan kembali perusahaan ini dan segera kembali ke kota S untuk menjelaskan semuanya kepada jonatan.
-- Beberapa bulan kemudian --
Bandara Kota S
Pesawat Tiara baru saja mendarat dibandara kota S, didalam bandara yang dipenuhi pengunjung penuh sesak, calon penumpangnya orang yang baru datang dan lainnya.Tiara sengaja pulang tanpa memberitahu ayahnya maupun Jonatan. ia ingin memberi kejutan kepada keduanya, bahwa ia telah berhasil membuat perusahaan di kota J itu kembali stabil. Artinya tiara bisa melanjutkan pertunangannya dengan laki-laki yang di cintainya itu. Tiara hanya perlu memberikan penjelasn kepada jonatan, mengapa ia menyanggupi syarat papanya untuk pindah ke kantor cabang adalah demi hubungan mereka.
Setelah menyelesaikan administrasi
dibandara, Tiara memutuskan untuk langsung ke kantor pusat perusahaan Jiang Grup. Ia sangat rindu dengan kekasihnya Natan, Tiara memanggil taxi dan menuju kantor Jiang Grup" Sayang...Aku datang "Menuju perusahaan dengan gembira, senyum manis tersungging di bibirnya.
Dalam perjalanan pulang, ia mampir di sebuah toko kue di seberang jalan untuk membeli kue kesukaan jonatan.
" kak, aku mau kue coklat dengan toping strobery satu. Tolong di bungkus ya." Kata tiara kepada pelayan toko.
"Baik kakak, silakan di tunggu" jawab pelayan toko.
Beberapa saat kemudian pelayan toko itu memberikan sekotak kue coklat strobery yang sudah di bungkus rapi.
Tiara keluar dari toko kue itu dengan bahagia dan wajahnya tersenyum.
Bruakk….
Kotak kue itu terjatuh seketika saat ia melihat saudarinya tara dan kekasihnya jonatan sedang jalan bersama dan bermesraan di seberang jalan, di sebuah kafe di depan perusahaan jiang grup. Tiara berjalan mendekati mereka berdua.
Plakk…
Tiara menampar pipi tara seketika dengan keras. " kau, bagaimana bisa kau melakukan ini semua? Kau tahu dia kekasihku." Kata tiara dengan penuh emosi.
"Hah! Oh, ya? Bukankah kalian sudah putus beberapa bulan yang lalu." Jawab tara dengan tertawa.
"Sudahlah. Tara, ayo kita pergi. Tak usah meladeni dia" kata jonatan beranjak dari tempat itu.
Tara mendekati tiara. " Terimalah nasibmu, kau sudah gagal. itu artinya pertunanganmu dengan jonatan juga di batalkan dan kau akan menikah dengan laki-laki pilihan papa" kata tara.
" kak natan, aku mohon. aku mencintaimu." kata tiara
jonatan membalikkan badannya dan memandang tiara yang sangat menyedihkan.
" Maaf, tapi aku sudah tidak tertarik kepadamu. aku rasa, aku sudah menemukan wanita yang jauh lebih manarik daripada kau" jawab jonatan.
Jonatan dan tara meninggalkan tiara yang terduduk di jalanan begitu saja.
"Kenapa…kenapa kak Natan, Kenapa begini?. aku sangat mencintaimu" ucap Tiara
penuh kecewa.
Tiara pergi dengan menangis hatinya benar-benar hancur. air matanya terus berlinang membasahi pipinya.
dari kejauhan terlihat seorang laki-laki muda berada dalam mobil tengah melihat dengan dingin kearahnya secara tidak sengaja, namun ia hanya bersikap acuh karena memang tidak saling mengenal.