webnovel

S2| 9. Terhipnotis

Mia mengetuk-ngetuk meja dengan jari. Tatapannya sesekali mengarah ke pintu masuk. Setiap kali melihat tak ada seorang pun berlalu, helaan napas berembus cepat dari mulutnya.

“Ke mana Tuan Julian? Kenapa dia belum datang juga? Apakah nyawanya masih belum terkumpul seutuhnya?” gumam gadis itu sebelum menyangga kepala dengan tangan. Alisnya tidak bisa lagi menahan kerutan.

“Tapi, kemarin keadaannya sudah membaik. Dia seharusnya kembali normal hari ini,” batin sang sekretaris, menenangkan diri. Namun, ketika pandangannya tertuju pada jam, keresahan kembali memberatkan pikiran.

“Tapi, Tuan Julian tidak pernah terlambat seperti ini. Apakah jangan-jangan ... dia kesulitan mempersiapkan diri?”

Selang keheningan sejenak, Mia akhirnya menggeleng cepat. “Sudahlah! Jangan terlalu banyak kata ‘tapi’. Memikirkan laki-laki itu hanya membuang waktu saja,” gerutu sang gadis sembari memfokuskan pikiran pada tablet di atas meja.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com