“Sepertinya, dia benar-benar tidak sanggup,” gumam Gabriella sembari meluruskan leher. Ia sudah terlalu lama mendongak. Melihat punggung Julian yang tak kunjung meluncur mulai terasa membosankan.
“Benar. Batas keberaniannya hanya sampai bungee jumping saja,” angguk Max sambil terus menyangga Cayden dengan kedua tangan. Sang bayi masih sabar melihat pamannya yang menggantung di puncak wahana.
Sementara itu, gadis yang berdiri di samping mereka sama sekali tidak bersuara. Bibir yang semula pucat memang sudah kembali berwarna. Namun, jantungnya masih berdetak kencang, sama seperti saat ia dijatuhkan ke jaring pengaman.
“Bagaimana ini? Ketakutan di atas sana memang luar biasa. Tuan Julian pasti sangat kesulitan,” batinnya dengan alis berkerut.
Belum sempat ketegangan memudar, tiba-tiba, Cayden mengoceh sambil menunjuk ke atas. Dalam sekejap, semua mata kembali memperhatikan tubuh yang bergerak-gerak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com