Setelah berkedip-kedip sesaat, Mia mulai melihat ke segala arah. Sambil memeriksa di balik lemari, di bawah tempat tidur, dan di bawah meja, wanita itu terus memanggil putrinya.
“Grace? Grace?”
Malangnya, beberapa detik berlalu, ia belum juga menemukan sang bayi. Tak mampu mencerna situasi, Mia pun memegangi kepalanya yang mendadak berdenyut-denyut.
“Ck, kenapa bisa begini?” gumamnya lirih.
Mengetahui keresahan sang istri, Julian bergegas memegangi kedua pundak wanita itu. “Jangan panik, Mia. Grace tidak mungkin ke mana-mana. Dia pasti masih di rumah ini. Sekarang, mari kita mulai mencari!” tutur pria itu, berusaha meredam detak jantung agar tidak menekan pita suara.
Belum sempat sang wanita memaparkan logika, Max sudah lebih dulu masuk ke ruangan bersama putranya dan menyela. “Apakah ada masalah? Kenapa kalian terlihat gusar?”
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com