Mereka sama-sama berjalan ke arah rumah Mang Asep yang di mana pintunya masih tertutup itu, mungkin pria tua tersebut masih tertidur lelap karena semalaman berjaga.
Andrea menjadi orang yang paling depan berjalan di antara mereka semua, selain ia yang paling mengenal Mang Asep. Ia juga merupakan keponakan dari sang pemilik Villa yang pastinya tidak akan canggung-canggung berbicara denga Penjaga Villa tersebut.
"Re, gimana? Mang Asepnya ada gak ya?" Tanya Caroline yang masih menggenggam tangan Rangga dengan erat, berdiri di belakang Andrea yang sudah sampai di depan pintu rumah kecil milik Mang Asep.
"Ada, pasti ada kak! Mungkin lagi tidur." Ucap Andrea yang sangat yakin.
"Gak mungkin sih, kalau Mang Asep sampai gak ada. Kan dia penjaga villa nya kak." Ucap Azzam yang berpikir realistis pada Caroline. Wanita itu kemudian mengangguk membenarkan apa yang di katakan oleh Azzam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com