webnovel

37 - permintaan

Hari itu kami berhasil mengalahkan golem yang mengancam desa. Warga desa berpesta karenanya, dan kami menjadi tamu khusus hari itu. Pesta dilakukan secara sederhana, hanya acara makan makan saja.

Penduduk yang awalnya cuek pada kami, sekarang menjadi sangat berterima kasih. Bahkan keberadaan Ken yang merupakan seorang half-demon juga diterima cukup baik.

Beberapa orang bahkan mengajaknya berbicara, tak peduli dengan pilihan rasnya. Keesokan harinya, saat kami mau meninggalkan desa itu, beberapa orang menghentikan kami.

Seorang tua dan juga beberapa pemuda, dari raut wajahnya mereka semua terlihat sangat kesusahan, dan mau minta bantuan.

" petualang?? " kata orang yang paking tua itu.

".." kami hanya melihat saja, karena belum mengerti maksud nya.

" perkenalkan, nama saya Dommar. Kepala desa ini... " katanya memperkenalkan dirinya. " kelihatannya anda semu sangat kuat"

"..." sampai sejauh ini kami masih belum mengerti maksud perkataannya.

" kalau boleh, saya mewakili penduduk desa mau minta tolong pada anda sekalian!! " katanya sambil menundukkan kepalanya.

" tolong??  Kalau ada yang bisa kami bantu, akan kami bentuk sebisanya!! " ucapku. Apa salahnya membantu orang lain kan?? Yang penting bukan menolong dalam hal kejahatan, menolong orang lain itu tindakan terpuji, kan??

" begini. Penduduk desa ini sebagian besar bekerja sebagai petani, pedagang maupun beternak. Jarang yang jadi petualang, kalaupun ada, mereka pastinya sudah meninggalkan desa ini dan menuju kota untuk menemukan pekerjaan yang cocok.

Hal itu membuat desa kami semakin lemah salah hal keamanan. Sebulan yang lalu ada sebuah kejadian, para pedagang mendadak tak pulang kembali ke desa.

Kami awalnya mengira mereka pergi lebih jauh lagi maupun menginap di tempat lain. Tapi, beberapa hari kemudian terdengar kabar jika seseorang menemukan mayat seseorang dan keretanya beserta kuda.

Kami mengira itu hanya mayat petualang, dan mereka kemungkinan diterkam binatang buas. Tapi, setelah kami lihat keadaan mayat itu, kondisi mayat itu sangat baik. Tak ada bekas gigitan maupun cakaran binatang buas.

Dan ternyata itu adalah mayat pedagang dari desa ini yang sudah tak pulang seminggu. Kami memeriksa mayat itu, mula-mula hanya biasa saja, sampai akhirnya kami menemukan tanda.

Tanda yang berbentuk dua lingkaran yang dihubungkan dengan tanda kristal dan terdapat tulisan aneh.

Kami menanyakan itu pada para petualang, juga bahkan ke guild, tapi mereka semua tak mengetahui arti tanda itu. Mereka menyarankan agar kami menuju gereja dan menanyakannya pada mereka.

Kami mendatangi salahsatu gereja, setelah kami ceritakan masalah itu, kami diberitahukan jika itu tanda kutukan. Dimana jiwanya sudah menjadi tumbal di sebuah ritual.

Seberapa hari kemudian, kami mendengar jika ada sebuah desa yang dihancurkan pasukan yang aneh. Setiap panah maupun tebasan pedang tak mampu membuatnya kesakitan.

Banyak yang bilang jika itu adalah pasukan undead atau mayat hidup. Mereka merusak seluruh desa, membubuh sebagian penduduk yang tak melarikan diri.

Beberapa penduduk yang selamat juni menetap di kota. Mereka menceritakan ini pada guild maupun gereja. Tentunya semua yang mendengar ceritanya menjadi kaget.

Apalagi mereka juga mengatakan jika sebulan sebelumnya juga ada penduduk desa mereka yang menghilang, dan saat ditemukan juga terdapat tanda yang sama.

Itu membuat kami khawatir, kemi segera membuat permintaan untuk menemukan dan membunuh orang yang melakukannya. Tapi sampai saat ini juga masih belum ada kabar baik mengenai hal ini.

Sudah ada beberapa orang yang mencoba melakukannya, tapi semuanya berujung kegagalan. Mereka hanya berkata jika ritual itu dilakukan di dungeon tak jauh dari sini.

Kami sebenarnya mau membuat permintaan untuk menjelajahi dungeon itu dan menaklukkannya, tapi upah yang diminta setiap petualang yang kami mintai tolong sangat tinggi. Mereka mengatakan jika itu karena kesulitan dungeon itu.

Kami kembali mengumpulkan uang agar bisa segera membuat permintaan itu lagi. Kemarin kami sebenarnya mau pergi ke kota dan melakukannya.

Tapi setelah kami melihat kekuatan anda sekalian, kamu semua setuju jika mau menyerahkan tugas ini pada anda. Kami mohon, anda mau menyelesaikan tugas ini dan menyelamatkan desa kami " kepala desa itu menyelesaikan ceritanya yang sangat panjang.

Sebuah jendela informasi muncul bersamaan dengan berakhirnya cerita kepalan desa itu.

[ quest penyelamatan

Anda telah mendengar penjelasan dari kepala desa, dan anda dimintai tolong untuk menyelamatkan desa mereka. Anda harus menjelajahi dungeon crim di utara desa ini, karena menurut kabar yang berdarah, disana penyebab hancurnya desa Ruke.

Kesulitan : B

Reward : gold, fame, equip. ]

Kami semua terkejut dengan kesulitan yang ada, sangat sulit menemukan quest dengan kesulitan Bu, bahkan di kita kebanyakan hanya sampai C.

" boleh kami diskusi sebentar?? " aku tak bisa memutuskan ini

" oh tentu, silahkan" kepala desa itu sudah paham jika tugas seberat ini tak bisa diputuskan sendiri jika tergabung di party.

*****

Dungeon crim. Terletak di utara desa Ruke, yang juga dungeon satu-satunya di kota ini. Menurut info yang beredar di masyarakat, dungeon itu merupakan tempat terdapatnya pemuja kegelapan.

Itu dibuktikan dengan jenis penghuni dungeon yang kebanyakan adalah makhluk kegelapan. Kebanyakan makhluk disana berjenis undead, meskipun hewan, disana juga berjenis undead.

Memiliki 15 lantai dan dengan bisa terakhir seorang lich yang dikawal golem undead.

Tak banyak yang mau menjelajahi dungeon itu karena kesulitannya, bahkan dengan sekelompok petualang level 35 tak akan sanggup bertahan dua jadi di dalamnya.

Banyak juga yang mengatakan jika para undead itu memiliki kekuatan setara petualang level 30, tapi jumlah mereka yang cukup banyak tetap membuat mereka sulit dikalahkan.

" bagaimana, kita terima apa tidak!! " kataku memulai pembicaraan.

" bagaimana yaa, walau reward nya lumayan tapi kesulitannya juga tinggi.." kata Synd.

" bagaimana jika kita terima saja, masalah gagal, kita kan hanya kehilangan satu level." aku kembali berpendapat.

" iya, kita terima saja. Aku ingin memperbanyak jumlah skillku!! " tambah Ken. " apalagi dengan reward nya, sulit mendapat fame di game ini!!"

"..." Ken benar. Sulit mendapat fame di game ini. Apalagi dengan pilihan ras nya, semakin sulit baginya untuk memperoleh fame.

" jadi... "

"" kita terima saja""

Kami kembali ke tempat tadi, dan mengatakan jika mau menerima quest itu. Tentunya kepala desa dan warganya tentunya sangat bahagia dengan keputusan itu. Mereka semua berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada mereka bertiga.

" ucapan terima kasih kalian simpan dulu saja, kami masih belum memulainya " ucap Izuna menghentikan ucapan terima kasih semua warga

*****

Jangan lupa like dan tinggalkan komentar ya :-)