webnovel

Takdir. Part 11

~ Sebelumnya ~

"Di mana yang sakit?" Anak kecil itu bahkan berperilaku semakin hati-hati, gerakannya semakin melembut juga.

'Hmph!' Dengus binatang itu. Dia menggerakkan tubuhnya ke arah dada anak kecil itu. Tepat ketika dia menemukan posisi yang nyaman dan menghelakan napasnya dengan lega, dia mendengar anak kecil itu berkata, "Aku akan mencoba melihat ke lukanya... jadi sekarang kamu harus jadi kucing kecil yang baik dan tetap tenang ya."

Dia dengan seketika membuka kedua matanya yang berwarna merah menyala dan merasa tersinggung.

'Apa yang di katakan bocah bandel satu ini mengenai diriku? Kucing kecil?! Tapi tunggu... tunggu sebentar.' Pikir binatang itu.

Untuk beberapa alasan, sebuah semburan kehangatan meresap dan mengalir ke dalam tubuhnya ketika dia berada di dalam pelukan anak kecil ini.

Di saat malam April yang muram dan sedih ini, hujan turun pada ketinggian buah plum yang matang, membentuk sejumlah genangan dan memantulkan cahaya berwarna kuning pucat.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com