Dengan menunggangi tubuh Rey, Wolfie dengan kejam terus-menerus menyiksa lubang Rey yang sudah terluka itu lalu Wolfie mulai mempercepat sodokannya.
Rey tentu saja kembali tidak sadar seutuhnya, dia mengangkat kepalanya dan menatap gambaran buram pemuda itu dan tersenyum tipis, "Wolfie... Kebiasaan burukmu yang suka menggigiti orang... Bisakah kamu mengubah..."
Bahkan sebelum Rey bisa menyelesaikan kalimatnya, bibir Rey lalu ditutup oleh bibir Wolfie. Pemuda itu terlihat dengan agresif menyakiti bibir Rey seolah-olah sedang melampiaskan amarahnya kepada Rey, menambahkan rasa sakit Rey selain rasa sakit yang berada di lubang Rey.
Di bawah penyiksaan yang amat sangat menyakitkan itu, suara Rey berubah menjadi terisak. Tapi Rey tidak menangis.
Rey kini bisa merasakan darah di mulutnya, Rey dengan erat berpegangan pada bahu Wolfie lalu dia mencoba untuk mengatakan sesuatu selagi dia masih tersadar, "... Terima kasih..." Bisiknya pada Wolfie.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com