BAB 6

Yin Feng duduk di kantornya sambil memandang kalung bermata merah. Dia sedang memikirkan sesuatu. Seseorang mengetuk pintu lalu masuk.

"Yin Feng, ini konsep acara yang akan kita helat akhir tahun ini. Mengenai persiapan pameran perhiasan sudah selesai silakan diperiksa di tempat," lapor seorang lelaki yang berambut cepak dan berjas rapi.

Yin Feng menaruh kalung di meja dan membuka file yang diberikan oleh sekretarisnya.

"Mike, apakah kau sudah mendapat informasi siapa yang mengirimkan drone untuk memata-matai kita waktu itu?" tanya Yin Feng.

"Maaf, belum. Nanti pihak keamanan kampus akan menghubungi kita jika sudah menemukan orangnya," jelas Mike.

"Apakah kau sudah dapat informasi tentang cincin batu Liang Zhu?" tanya Yin Feng masih sambil memeriksa file.

"Kami sudah mencari informasi kepada para ahli, tak pernah mendengar nama batu itu," jelas Mike.

Yin Feng mengerutkan dahi. Dia gusar karena anak buahnya tak bisa memenuhi kehendaknya.

"Apa kau tak punya ide referensi lain untuk cari informasi? Hanya perhiasan ini saja yang kita tak memiliki referensi sedangkan pameran tinggal beberapa hari lagi" omel Yin Feng.

Mike mengkerut ketakutan.

"Mungkin di perpustakaan kota ada menyimpan buku-buku tentang bebatuan," ucap Mike takut-takut, khawatir emosi bosnya meledak lagi.

"Terus kenapa kamu tetap berdiri di sini?" bentak Yin Feng.

Mike makin ketakutan.

"Baik ... baik, saya pergi," ucap Mike lalu beranjak pergi.

"Tunggu!" seru Yin Feng membuat Mike menghentikan langkahnya.

"Biar aku sendiri yang ke perpustakaan kota, setelah itu kita ke tempat persiapan pameran," terang Yin Feng sambil mengambil jasnya lalu beranjak keluar mendahului Mike.

Mike hanya menatapnya heran.

***

Siang itu Zhiwei duduk di balik meja petugas perpustakaan sambil menatap cincin yang melingkari jari manisnya. Dalam hatinya penuh tanya, apa yang terjadi pada ibu kandungnya hingga dimasukkan dalam rumah sakit jiwa?

Zhiwei ingat penjelasan Pak Chen yang sudah lama melayani keluarga Shen, bahwa ibunya gila setelah pergi ke Gunung Lembah Ungu  untuk mencari tanaman langka. Pekerjaan Ying Yue sebagai botani membuatnya harus mencari tanaman ke gunung.

Para tim pencari menemukan Ying Yue terlihat deperesi dalam sebuah gua kecil di gunung. Hanya itu saja yang dijelaskan oleh Pak Chen. Zhiwei merasa ada suatu rahasia yang ditutupi tentang ibu kandungnya. Apakah memang demikian?

Gawai Zhiwei  berbunyi. Sebuah pesan masuk dari Qixuan.

[Kutunggu nanti sore kita cari gaun untuk acara pameran. Aku mintakan izin untukmu pada Kak Fang]

Zhiwei membalas pesan Qixuan lalu membuka browser internet dan mencari informasi tentang perhiasan-perhiasan antik. Gadis itu tak menemukan penjelasan apa pun tentang cincin seperti yang dimilikinya. Dia membuka mesin pencari buku. Zhiwei mendapat informasi beberapa buku tentang perhiasaan. Zhiwei mencatat kodenya lalu segera mencari buku yang dimaksud di perpustakaan.

Zhiwei menyusuri rak demi rak mencari buku yang dicari. Akhirnya dia menemukan buku yang berisi keterangan tentang perhiasan kuno. Bersamaan dengan itu seseorang juga mengambil buku yang dicarinya. Zhiwei menoleh. Zhiwei terkesiap melihat siapa yang juga hendak mengambil buku. Yin Feng menatapnya dengan dingin.

"Aku duluan," cetus Zhiwei.

Lelaki bermata elang itu mendelik.

"Aku duluan," balasnya.

"Aku petugas di sini, jadi aku duluan," jawab Zhiwei tak mau kalah sambil menarik buku, tapi tak bisa karena buku itu ditahan oleh tangan Yin Feng.

"Aku adalah pengunjung. Kau tahu pengunjung adalah raja," balas Yin Feng.

Zhiwei menarik buku dari rak, tapi tiba-tiba tangan Yin Feng melepaskan pegangannya pada buku, membuat buku itu jatuh berdebum ke lantai.

"Haiiiisy, kau," gumam Zhiwei dengan nada kesal.

Zhiwei hendak mengambil buku, tapi tiba-tiba Yin Feng menarik tangan kanannya. Zhiwei terkejut. Yin Feng memperhatikan cincin batu merah yang melingkar di jari Zhiwei.

"Ini batu Liang Zhu. Kau dapat darimana cincin ini? Kau siapa?" interogasi Yin Feng.

Zhiwei dengan kasar menarik tangannya. Dia merasa kesakitan pada pergelangan tangannya yang dipegang oleh Yin Feng.

"Bukan urusanmu," ucap Zhiwei lalu membungkuk mengambil buku.

Zhiwei berbalik hendak pergi, tapi Yin Feng menarik kerah baju belakang Zhiwei.

"Kau siapa?" tanya Yin Feng lagi.

Zhiwei menoleh, lalu menatap Yin Feng dengan tatapan hendak menguliti lelaki di hadapannya.

Yin Feng mengamati Zhiwei dengan seksama. "Kau gadis drone itu kan?" tanya Yin Feng dengan nada mengintimidasi.

Zhiwei membulatkan matanya. Dia ketahuan.