Bella merotasikan mata.
Bella benar-benar malas mendengar segala hal tentang Sofia, lebih lagi kakaknya menceritakan segala hal tentang gadis itu dengan suara yang terdengar amat bahagia. Asal kalian tahu saat ini hati Bella benar-benar bergemuruh rasanya loh, jika bisa mungkin kaos kaki yang masih menempel di sepatu akan ia sumpalkan. Tapi Bella sayang Sandhika, bagaimana caranya ia menjadi sikopat kalau selama ini dirinya adalah malaikat?
"Hm, suka-suka kakak aja. Padahal gemesin aku kemana-mana," gumam Bella.
"Akh! Sakit tauk!" teriak gadis itu kala Dhik dengan santainya mencubit pipinya ini. Padahal kan ia tak salah apa-apa, lantas mengapa sang kakak sialan sekali sih?!
"Kakak rese, aku mau ngadu ke mami aja!" ancam Bella, main-main tentunya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com