webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Zu wenig Bewertungen
721 Chs

Untuk Inggris!

Ketika Freya kembali ke gazebo, terlihat bahwa percakapan sepertinya sudah selesai dan pertemuan kecil ini akan berakhir.

Ratu Victoria dan Putri Latifa sedikit menganggukkan kepala mereka kepada Freya dulu sebelum pergi.

Lagipula, siapa yang tidak mengenal maid sempurna ini sekarang?

Dulunya dia adalah Pemimpin Keluarga Duodere sebelum akhirnya dialih tangankan ke Samael!

Freya sendiri membungkukkan sedikit badannya kepada mereka dan keduanya pergi meninggalkan tiga orang disana.

"Freya, apa kata Kakek?"

"Tuan, mereka ingin bertemu dengan Anda secepatnya." Freya hanya mengatakan ini, karena pada dasarnya memang ini faktanya.

Samael mengangguk dan berpikir, "Mungkin besok atau lusa kita akan pergi kesana. Sophie, kau juga ikut."

"Aaaa, Baiklah, saya mengerti." Sophie sedikit gugup memikirkan ini.

Lagipula bertemu Kakek dan Nenek Samael, itu sama saja seperti dia langsung menghadapi Bos Tersembunyi!

Melihat wajah gugup Sophie, Samael hanya tertawa sambil mengelus rambutnya: "Jangan terlalu gugup, Kakek dan Nenekku adalah dua orang tua yang baik."

"Siapkan saja gigimu, hati-hati sakit karena kebanyakan makan permen. Hahaha–"

Sophie mengangguk tapi setelah tersadar akan masalah Samael, dia langsung menggenggam lengannya dan bertanya: "Duke, tubuhmu?"

"Apakah itu tidak terlalu baik bagi Anda untuk bepergian jauh? Bukankah lebih baik beristirahat di rumah?"

Samael tersenyum hangat mendengar ini dan dia mencium kening Sophie lembut, "Jangan khawatir, itu racun dan tidak akan membuatku lemah."

"Bukankah lebih baik ke pedesaan dimana Kakek dan Nenek berada? Sekalian untuk menghirup udara segar~"

Wajah Sophie terlihat tak berdaya mendengar ini, tapi dia masih mengangguk dan berbisik: "Kuharap Peri Danau memberkatimu."

Kali ini sudut mulut Samael yang berkedut.

Maaf, Peri Danau yang kau maksud adalah program luar biasa dari Shared Date APP.

Jangan berharap padanya...

Dia hanyalah aplikasi yang menghabiskan uang!

"Terima kasih."

Setelah itu keduanya pergi dengan Freya yang mengikuti dibelakang dengan patuh.

....

Sementara itu, di ruangan kerja Pangeran Jonathan.

Bang!

Meja belajar yang sangat mahal dan terbuat dari kayu berkualitas tinggi itu langsung ditendang!

Meja tidak bergerak tapi kakinya berdenyut!

Meski sakit, Pangeran Jonathan masih memasang wajah dingin karena Jendral Pots dan Jendral Killian masih ada disini!

Wajah lebih penting!

"Jendral Pots! Apa yang kau lakukan waktu itu! Lihat hasilnya sekarang, prestise yang kubangun hancur perlahan, dan aku masih harus mempertaruhkan nyawaku di pengadilan tiga hari lagi !!!"

"Sial! Padahal semuanya sudah sesuai rencana, kenapa bisa menjadi seperti ini!"

Melihat kegilaan Pangeran yang dia layani, Jendral Pots segera berkata: "Pangeran, daripada Anda marah seperti ini, lebih baik memikirkan cara untuk mempertahankan kepala kami!"

Wajah Jendral Pots menjadi gelap, lagipula dia juga terlibat dalam masalah ini dan kepalanya juga berbahaya sekarang!

Daripada membuang waktu untuk marah, bukankah lebih baik mencari bukti?!

Pangeran Jonathan menarik nafas dalam-dalam dan akhirnya tenang.

"Jendral Pots benar, Killian, menurutmu bagaimana kita bisa keluar dari tuduhan pengadilan?"

Ini, benar-benar mengerikan!

Manusia saat dihadapkan pada pilihan yang keras, mereka akan selalu memilih pilihan yang cocok untuk diri mereka sendiri.

Sekarang lihat Pangeran Jonathan dan dua Jendral ini, bukankah mereka sekarang sudah mengorbankan Pangeran Luke?

Lagipula dalam benak mereka, orang itu sudah orang mati!

Jangan bercanda, dia adalah pembunuh Duke Duodere, Duke Inggris pertama yang memiliki suara sekuat Raja!

Tidak mungkin untuk diselamatkan!

Jadi sekarang, Jendral Killian dengan kerutan di keningnya berkata: "Pangeranku, lebih baik bagi kita untuk menyuap beberapa orang untuk membuktikan ketidakbersalahan kami."

"Tapi yang paling penting, Pangeran, kita harus mendapatkan bantuan penuh dari Ibu Ratu Anda!"

"Hah? Kenapa?" Pangeran Jonathan mengerutkan keningnya tidak mengerti.

Jendral Killian mengangkat satu jarinya sebelum akhirnya berkata, "Itu jelas demi penjelasan penuh bahwa Anda tidak bersalah!"

"Kredibelitas, apakah itu yang ingin kau gunakan?"

Jendral Killian mengangguk, "Tentu saja, tapi itu saja tidak cukup dan kita juga masih harus membuktikan bahwa selama beberapa belakang ini..."

"Aku tidak berhubungan dengan Luke!" sambung Pangeran Jonathan dengan mata berbinar!

Ketiga orang itu akhirnya memilih untuk tersenyum bengkok saat ini, karena pada dasarnya, melakukan ini...

Sama saja dengan mereka melempar batu sembunyi tangan!

---------

Waktu malam sudah tiba, tapi daerah istana masih tetap terang karena pada dasarnya kerja lembut adalah hal yang biasa disana.

Ruangan Samael dan Sophie pada dasarnya tidak sama disini, tapi itu masih berseberangan!

Tapi kali ini, Samael hanya sendirian duduk di sofa tunggal empuk yang menghadap ke luar jendela sembari minum anggur merah di tangannya.

Dengan gerakan malas menopang pipinya miring sembari memutar anggur di gelas, Samael berbisik sangat rendah.

"Penghancuran Pangeran Jonathan dan Pangeran Morrigan harus dilakukan pada saat yang sama."

"Karena jika satu saja tersingkir lebih cepat, itu mengartikan bahwa yang lain menang..."

"Pengadilan akan dilakukan dalam tiga hari lagi, dan saat itu...Pangeran Morrigan pasti akan mendesak Pangeran Jonathan untuk gagal di event ini."

"Tapi jika itu juga di invers .."

Senyuman Samael terbentuk saat ini terutama saat dia mengangkat gelasnya tepat ke sosok bulan di luar.

Entah apa yang dipikirkan oleh orang ini, tapi yang jelas, itu bukan hal yang baik!

"Tuan Samael, bolehkah saya masuk?"

Pemikiran Samael terputus saat mendengar suara Freya dari luar dan dia hanya berkata, "Masuklah."

Pintu terbuka dan Freya yang masih dalam setelah maid datang ke sisi Samael sebelum akhirnya menyatukan kedua tangannya di depan tubuhnya dan membungkuk sedikit.

"Apakah ada masalah?"

Samael menanyakan ini dengan matanya yang tidak menatap Freya tapi tetap menatap ke depan.

Freya terdiam sejenak sambil menatap Samael ringan sebelum akhirnya dia menghela nafas.

"Tuan Samael, kenapa kau membohongi seluruh Inggris?"

"Oh, kau sudah tahu?"

Freya mengangguk dan bertanya, "Benar saja, Tuan Henry benar."

Kali ini Samael tertawa terbahak-bahak mendengarnya, dimana tawa yang seperti ini akan dianggap vulgar oleh bangsawan lain.

Tapi karena hanya ada dia dan Freya disini, tidak masalah!

Samael hanya mengganti posisi menopang pipinya dan berkata, "Tidak banyak Freya, ini tidak banyak."

"Aku melakukannya untuk Inggris !!!–"