webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Zu wenig Bewertungen
721 Chs

Situasi Pemesan

Kembali ke beberapa waktu yang lalu...

Di sisi seberang samudra, di sebuah rumah bangsawan mewah dengan banyak barang-barang yang terlihat antik.

Saat ini tengah terlihat kerumunan laki-laki dan wanita yang memiliki pakaian sedikit usang dan semuanya tanpa terkecuali menundukkan kepala mereka di depan pria tua berkumis yang berdiri di depan mereka.

Mereka adalah pelayan rumah bangsawan ini, dan pria tua itu adalah majikan sekaligus seorang bangsawan bergelar Baron!

Ini gelar terendah di Bangsawan Inggris, dan gelar itu dibagi menjadi seperti ini:

Baron atau Baroness < Count atau Countess < Viscount atau Viscountess < Earl < Marquess atau Marchioness < Duke atau Duchess...

Saat ini, Pria bergelar Baron ini berkata dengan jijik, "Kenapa aku harus melihat kalian semua setiap bulannya di tempat menjijikkan ini."

"Peraturan bajingan ini benar-benar membuatku gila!" Pria bergelar Baron itu meruang: "Seperti biasanya! Jika kalian berani melawanku, berani memecahkan barang-barang di rumahku, berani memberontak..."

"Maka kepala kalian akan dipenggal dan digiling sebagai makanan babi !!!"

Semua pelayan disana semakin menurunkan kepala mereka dan tidak ada yang berani menjawab.

Pria bergelar Baron itu mendecakkn lidahnya dan berkata pada pria disebelahnya, "Voban, ini sudah cukup bukan?"

"Tentu saja Tuan Baron, selama Anda berpidato dengan penuh kasih sayang dan mengunjungi pelayanmu dengan senang hati, Anda sudah menyelesaikan setengah dari perintah Yang Mulia."

Voban disini adalah pelayan setia, sekaligus kaki tangan dari Pria bergelar Baron ini, bisa dibilang dia adalah Tangan Kanannya atau mungkin kasim jika itu di Keluarga Kerajaan.

"Setengah? Apakah itu masih harus dilakukan?" Pria bergelar Baron itu mengerutkan keningnya.

"Tentu saja, ini sudah tradisi!"

Dia mendecakkan lidahnya dan berkata, "Ini membuang-buang efisiensi kerja dan uangku!"

"Raja sialan yang tidak bisa diandalkan dan akan mati kapan saja ini benar-benar menyebalkan!"

"Tuan Baron! Tolong jaga kata-kata Anda!"

"Aku tahu!" Pria itu segera berkata dengan jijik kepada pelayan itu: "Seperti bulan lalu, kalian bebas selama seharian ini, tapi jangan mencoba-coba kabur dari wilayahku, atau kalian tahu sendiri akibatnya!"

"Sekarang bubar!"

Dengan perintah ini, semua pelayan segera pergi dengan tergesa-gesa seolah mereka tidak mau berada di tempat itu lama-lama.

Setelah mereka pergi, kerumunan itu ternyata berkumpul lagi di sebuah bangunan lusuh dan kecil di wilayah Baron ini.

Tapi terlihat bahwa wajah para pelayan wanita disana menjadi lebih pucat dibanding sebelumnya!

Karena pada dasarnya, saat mereka masuk, itu adalah neraka!

Disana, semua pelayan laki-laki langsung melampiaskan amarah mereka langsung kepada pada perempuan disana seolah mereka adalah boneka s*x !!!

"Sial! Sial! Dasar pria berkumis sialan! Aku akan membunuhmu jika aku punya kesempatan!" Pria itu mencekik sang wanita yang dia tunggangi hingga terlihat kesusahan bernafas.

Suara aneh terus terdengar di bangunan itu, sampai akhirnya salah satu pelayan wanita yang anehnya tidak disentuh...

Tiba-tiba mendorong pria itu menjauh dari wanita yang sudah memutar matanya pingsan dengan busa di mulutnya.

"Jangan terlalu impulsif, jika dia mati, kau akan dibunuh!" wanita itu tidak takut mati!

"Aku tahu! Kau jangan memerintahkanku! Dan jauhkan wajah melepuh menjijikkanmu dariku" pria kasar itu ingin memukul wanita tadi, tapi tidak jadi.

Dia merasa jijik jika tangannya mengenai wajah wanita ini!

Wanita ini diam, dan dia akhirnya mencoba membawa wanita yang pingsan seperti boneka ini keluar dari bangunan itu.

Meski itu melelahkan, tapi wanita itu masih dengan penuh kelembutan membasuh semua benda lengket di tubuhnya, lalu mengenakan pakaian baru sebelum akhirnya membaringkannya ke tempat tidur.

Ini terus dia lakukan kepada semua wanita disana, bahkan jika dia kelelahan, dia hanya bisa melakukan ini.

Waktu sudah malam kali ini...

Wanita itu yang terus bekerja bahkan pada hari liburnya, saat ini tengah berada di luar rumah bangsawan Baron tadi, menuju sebuah danau kecil tak jauh dari tempat itu.

"Sungguh, melelahkan...Tuhan, Negara ini sudah membusuk." Wanita itu terlihat menangis kesakitan.

Dia membuka pakaian pelayan lusuhnya dan disana, dibawah naungan bulan bulat sempurna di langit.

Wanita itu itu menunjukkan tubuh telanjang tanpa cacat, sempurna, dan sexy miliknya kepada sang rembulan.

Tubuhnya sangat halus, lekuk tubuhnya sangat indah, bokongnya terangkat sangat sensual dan dadanya berombak sangat hebat saat dia bernafas

Rambut coklatnya yang awalnya diikat sanggul pendek akhirnya dibiarkan bebas menggelantung ke bswah punggungnya. Tapi terlihat sangat jelas bahwa rambutnya masih kaku dan berdebu...

Tangannya terlihat sedikit kasar, dan itu membuat kecantikan di tubuhnya sedikit berkurang.

Tapi kejadian selanjutnya mengejutkan!

Wanita itu diam-diam menelusuri bagian lehernya, sebelum akhirnya menarik kulitnya sampai ke wajahnya!

Tuhan! Ternyata itu adalah wajah palsu, dan wajah asli wanita itu benar-benar sangat indah meski tanpa riasan sedikitpun!

Meski begitu, wanita ini menunjukkan ekspresi sedih bahkan saat masuk ke dalam air danau....

"Tuhan, kenapa kau menbuat Negara ini yang dulunya sangat indah, menjadi Neraka Sejati?!"

Wanita itu menurunkan tubuhnya sampai menyisahkan kepalanya saja di danau, "Apakah kau tidak ada disini, apa kau tidak ada di sisi Manusia?"

"Kalau begitu aku akan berdoa pada Peri Danau yang mulia! Meski, meski, aku tidak tahu apakah Dongeng Kerajaan kami itu benar atau tidak tapi..."

Dengan kedua tangan terkepal erat di dadanya, dia berdoa: "Peri Danau yang mulia, tolong berikan kami perlindunganmu! Jika kau mendengarkan kata-kataku, tolong penuhi permintaannku ini..."

"Aku ingin, semuanya kembali ke masa awal. Warga sipil, tidak terlalu ditindas oleh bangsawan seenaknya...Tolong..."

"....."

Wanita itu terdiam, dan diam-diam mencela dirinya saat melihat bahwa tidak ada apapun yang terjadi.

Pada akhirnya dua tetes kristal berharga dari matanya keluar dan membuat riak di air danau disana...

Tapi saat itu pula, air danau di sekitar tiba-tiba bergerak, angin sedikit bertiup lebih keras yang membuat wanita ini terkejut!

Sampai akhirnya dia melihat, di permukaan air Danau itu, terbentuk suatu tulisan yang membuat hatinya bergetar.

[Apakah Anda membutuhkan kekuasaan, kekayaan, atau yang lainnya?]

[Tidak, yang kau butuhkan hanyalah seorang pendamping yang sempurna. Sekarang katakan, apa keinginanmu pada pendampingmu ini?]

[Katakan dari lubuk hati terdalammu, dan akan kukirimkan perwakilanku kepadamu sesuai dengan keinginan dan keunggulan yang kau inginkan]