Beberapa jam kemudian, waktu sudah mencapai pukul delapan, dan New Britain Festival hari pertama akhirnya akan dimulai!
Area sejauh hampir satu kilometer benar-benar dipenuhi oleh orang-orang yang ingin memeriahkan suasana, atau bahkan mencoba peruntungan...
Mungkin-mungkin mereka menemukan jodoh mereka disini, bukan?
Dan saat ini, Samael yang berada di dalam mobil perjalanan menuju tempat VIP di Festival itu sedang menatap Sophie dengan halus.
Sophie hanya menundukkan kepalanya rendah, mungkin malu, mungkin juga dia bersalah atas apa yang dia lakukan tadi.
Pasalnya, Sophie benar-benar melewatkan Pesta Dansa dan membiarkan Samael sendirian tadi disana !!!
Meskipun Samael tidak merasakan masalah sedikitpun tentang ketidakhadiran Sophie, tapi tetap saja Samael agak kesal bahwa proses pertama Sophie sebagai Permaisuri gagal!
Maksudku, pesta tadi adalah hal penting bagi Sophie sendiri, dan dia melewatkannya hanya karena Ava!
Samael menghela nafas dan berkata, "Besok malam, kosongkan semua jadwalmu. Tidak, kau harus terus di sisiku besok dan lusa saat pesta dansa itu."
"Aku merancang pesta itu bulan hanya semata-mata demi pertemuan dan koneksi, tapi itu juga sebagai pijakan bagimu!"
".....Maaf Yang Mulia, saya telah berbuat salah." Sophie menjawabnya dengan rendah.
Dia tahu dia salah, mungkin dalam hatinya dia masih suka kebebasan terutama saat dia dekat dengan Ava yang memiliki jiwa sangat bebas...
Jadi tanpa sadar dia mengikuti alurnya dan melupakan tanggung jawabnya sendiri.
Dua tangan kecilnya tergenggam erat disana, padahal dia sudah berjanji akan berusaha untuk menjadi Ratu yang beekualitas pada Victoria.
Tapi hasilnya, dia menghancurkan kesempatan bagus ini!
Apakah aku benar-benar bodoh?!
Apakah aku benar-benar tidak cocok untuk menjadi Permaisuri? Jadi, apakah aku harus menyerahkannya pada Tiva?
....Tidak!
Aku harus berubah, demi impianku, dan demi Yang Mulia yang telah membuka jalan lebar kepadaku.....aku harus berubah!
....Itulah yang aku terus gumamkan, tapi kenapa aku masih harus menyianyiakannya?!
Ini bukanlah diriku, aku harus merubah sifat bodoh ini!
....Kali ini pasti akan kurubah, pasti!
Kebebasan yang terampas hanya sementara, tapi masa depan yang cerah pasti abadi!
Semangat Sophie Crosfield!–
Sophie menyemangati dirinya sendiri di dalam hatinya, dan dia akhirnya mengangkat kepalanya untuk melihat tatapan Samael disana.
Samael hanya dengan tenang menatapnya dan berkata, "Sudahkah kau memutuskan?"
"Ya."
"Baguslah kalau begitu. Aku tidak akan mengatakan apapun lagi, aku dan kau sebenarnya sama, tapi....lupakan, tidak ada gunanya kau mendengarkan curhat bodohku."
Samael menoleh ke arah jendela, dan melihat cerminan dirinya disana.
Freya yang memangku Finri di samping Samael melihat ini dan ada sedikit ekspresi kesedihan di wajahnya yang dingin.
Dia sudah tahu hobi dan cita-cita Samael dari Helina dan yang lain, dan dia semakin yakin bahwa Samael...
Sepertinya menderita.
Peraturan paling khusus para bangsawan di Dunia ini, mereka tidak bisa masuk ke dalam industri hiburan manapun!
Hobi dan bakat Samael ada di musik, nyanyian, dan bahkan akting...
Bisa dibilang dia sudah akan mencapai puncak karirnya, jika saja dia tidak menggapai posisi Raja Inggris ini!
Alhasil, Samael hanya bisa menimpa semua hal itu dulu dengan bongkahan batu besar di hatinya.
Semuanya hanya bisa menjadi masa lalu...
Entah berapa harga yang harus dia bayar untuk bisa tenang menghadapi tekanan ini, dan berapa banyak rasa sakit yang harus dia tahan di hadapan semuanya.
Mungkin itu benar...Samael selalu memasang topeng di atas topengnya yang lain.
Artinya, semua emosinya, bahkan Freya dan Helina sendiri sebagai keluarga terdekat hanya bisa mengakui bahwa mereka kesusahan menebaknya!
Apakah dia merasa lelah? Atau dia sekarang sakit? Atau mungkin bahagia?
Bagi Freya sendiri, dia hanya bisa sedih dan bangga atas Samael.
Sedih karena saudaranya hanya bisa melepas kebebasannya sama seperti dia yang dulu, dan bangga karena saudaranya mampu menanggung semua ini yang menandakan seberapa dewasa Samael sekarang!
Mungkin ini hanya rasa sakit selama beberapa tahun sampai Samael menemukan ahli waris yang sah...
Tapi, benarkah sekuat itu hati dan tekad Samael?
Freya masih khawatir sebenarnya...karena dalam sejarah Dunia, Raja pasti mati lebih awal!
Entah karena racun, pemberontakan, beban kerja, keserakahan, dan lain-lain...
Disaat suasana menjadi semakin dan semakin rendah ini, Finri tiba-tiba melihat ke luar jendela mobil dan berteriak kencang!
"Wooooww! Indaaaaaaaaah —"
Kilau cerah karena lampu-lampu dan berbagai kembang api yang diluncurkan di langit membuat Finri memiliki mata berbintang dan mulut terbuka lebar!
Samael tersadar melihat cerminannya sendiri, dan senyumannya langsung melebar saat dia mengangkat Finri ke pangkuannya.
"Bagaimana adikku? Bukankah ini indah? Ini sangat meriah, dan suara boom boom boom meletup di udara~"
"Hum Hum!" Finri mengangguk dan menempelkan wajahnya ke jendela, "Kakak! Kakak! Finri mau itu!"
"Tidak boleh, Finri hanya bisa melihat dan tidak boleh main!"
"Ehhhh! Finri mau kembang api! Kem–bang, a–pi !!!"
Finri meloncat-loncat disana sambil merusak wajah Samael, tapi Samael yang tidak mau masalah pada adiknya hanya bisa mengatakan "Tidak" !!!
Dia suka indahnya kemilau letupan kembang api di udara, tapi dia tidak mau keluarganya terluka hanya masalah bom super mini untuk pertunjukan ini!
Alhasil dua perdebatan antara kecil dan besar itu terjadi, dimana si kecil telah berhasil merusak wajah si raksasa itu menjadi adonan kue !!!
Sophie yang melihat ini tidak bisa menahan tawanya, lagipula ini masihlah pribadi, tidak perlu menahan diri~
Adapun Freya, dia melihat senyuman tulus dan pahit di wajah Samael saat ini, dan itu membuat Freya memikirkan sesuatu secara langsung...
Tanpa sadar dia memegang perutnya yang rata dan berpikir, "Samael menjadi sangat bahagia saat bermain dengan adik-adiknya..."
"Lalu, bagaimana jika aku memberinya seorang putri?"