webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Zu wenig Bewertungen
721 Chs

Pertarungan di Vatikan (1)

"Gimana Atira, sudah tertabrak? Hey, kau sudah mengalami kecelakaan kan? Jawab aku~~"

"Nona...Aku tahu yang kau katakan akan, terjadi...Tapi untuk, saat ini...Biarkan aku, menarik nafas dulu !!!"

Atira yang masih merangkak di trotoar dengan wajah kesakitan hanya bisa mengatakan itu pada suara yang datang dari telinganya secara tiba-tiba.

"Hebat!" Jawaban itu membuat Atira yang ingin berdiri langsung terpeleset lagi dan jatuh ke tanah lagi!

Nona! Apa maksudmu hebat?! Kau jahat !!!

"Oh, miringkan kepalamu ke kiri."

Bang!

Atira yang memiringkan kepalanya ke kiri merasakan aliran udara panas di pipi kanannya, dan dari sudut pandang ketiga, terlihat disana sebuah lubang kecil di trotoar dan bau mesiu yang kuat!

Hal ini membuat rasa kesal Atira lenyap seketika, dan dia langsung berdiri untuk menjauh dari area tadi.

Di sisi lain, Tracy yang melihat kejadian di depan matanya terkejut. Tapi dia tidak punya waktu memikirkannya.

Di depannya, terlihat dua wanita yang sama-sama memakai pakaian biarawati sama seperti Atira. Anehnya, kenapa tidak ada seorangpun di tempat ini?!

Tracy segera mengambil posisi bertarung, sampai akhirnya kedua orang disana langsung maju!

Sosoknya langsung menangkap pergerakan keduanya, dan dengan lincah dia langsung melempar sesuatu kedepan.

Buzz...

Sesuatu itu langsung berubah menjadi sebuah tali yang setiap ujungnya merupakan sebuah bola. Saat benda itu bergerak, itu dengan mudah menjebak kaki salah satu wanita disana dan langsung mengeluarkan sebuah sengatan listrik!

Wanita di sisi lain segera memukul Tracy di wajah, tapi Tracy menghindarinya, dan langsung mentackle kaki wanita itu hingga terjatuh, dan dia langsung menekan kepala wanita itu ke bawah dengan keras !!!

Bang!

Kepala wanita itu jatuh dengan keras, dan darah memercik ke trotoar. Hanya saja Tracy segera mengambil pistol dari paha bagian kirinya dan langsung menembak kepala kedua wanita itu.

"Huff...Sudah kuduga ada yang tidak beres."

Crash! Bang!

Anehnya saat perkataan ini keluar, sebuah suara pecahan kaca terdengar. Disaat yang sama Tracy menoleh hanya untuk melihat seorang laki-laki jatuh dari sebuah bangunan lantai lima !!!

Disana pula dia melihat Atira yang saat ini juga menatapnya dengan mata tertutup dan senyum tenang.

Bang! Bang! Bang!

Tiga tembakan langsung Tracy luncurkan menuju tempat dimana Atira berdiri, dan dia langsung lari dari tempat itu karena dia tahu bahwa orang buta tadi bukanlah manusia biasa !!

Atira hanya mengerahkan sedikit usaha untuk menghindari serangan ini terutama karena suara dari Nona nya yang muncul di telinganya.

"Sepertinya dia sudah tidak mempercayaiku." kata Atira tenang sambil di tangannya dia memegang sebuah pistol.

"Jika dia mempercayaimu, maka aku harus meragukan apakah dia benar-benar agen, Atira. Ngomong-ngomong, dibelakang muncul tamu."

Mengikuti arahan ini, Atira berbalik hanya untuk melihat seorang pria tampan yang memegang sebuah pedang di tangannya.

Matanya terlihat seperti ikan mati, dan dia menatap Atira hanya untuk mengatakan: "Suster Atira, ini adalah perintah Paus."

"Hee, lalu apa?" Atira hanya mengatakan, "Aku bukan anggota Kepausan kalian. Aku hanya mengikuti perintah Nona ku."

"Lalu tolong pergi dari sini, aku tidak ingin menyakitimu." kata pria itu sambil mengacungkan pedangnya.

Atira hanya tersenyum tipis dan sosoknya segera maju dengan mantap, dan pria itu juga maju. Tapi di tengah, Atira tiba-tiba menekan kakinya kuat, dan meloncat ke kanan dengan kuat!

Pria itu merespon cepat, dan pedangnya segera menebas kuat ke arah Atira.

Clang!

Pedangnya ternyata tersangkut oleh barang-barang yang berserakan di ruangan tadi !!!

Atira dengan cepat menyesuaikan posisinya, dan tangannya langsung memukul dads pria itu kuat. Disaat yang sama, dia mengulurkan pistolnya dan langsung menembakkan dua buah peluru kepadanya.

Clang! Clang!

Pria itu memiliki reflek cepat dan dua peluru langsung ditebas olehnya menjadi dua bagian !!!

Tapi Atira sudah siap dan dirinya tiba-tiba menendang bangku disana sebagai pengalihan, dimana dirinya sendiri langsung bergerak ke belakang.

Pria itu benar-benar menebas bangku itu menjadi dua, dan disaat dia ingin menebas Atira lagi, rasa sakit kuat menyerbu otaknya!

Dengan mudah Atira langsung memelintir kepala pria itu dan membuangnya seperti sampah.

"Huhh...Tanpa pembukaan pengekang, memang agak sulit melawan pemegang kekuatan super." kata Atira setelah mengambil pedang milik pria tadi.

"Yah? Kau tidak akan berterima kasih padaku Atira~~?"

".... Terima kasih Nona, sekarang Nona puas? Lagipula Nona sendiri yang menyegel sebagian besar kemampuanku." Atira tersenyum masam saat mengatakan ini.

Ngomong-ngomong, alasan pria itu tiba-tiba merasakan rasa sakit di otaknya adalah karena Nona yang tidak tahu dimana dia sekarang membantunya!

Mendengar kata-kata Atira, suara itu terdengar lagi: "Baiklah, kau membunuh satu orang biasa dan satu pemilik kekuatan super. Wanita disana sudah membunuh total lima orang biasa dan satu pemilik kekuatan super."

"Wow, dia hebat. Meski orang-orang itu biasa, tapi mereka telah dicuci otak dan dijadikan mesin pembunuh oleh orang-orang itu..

"Ah, kau lupa pemilik kekuatan super itu."

"Hey, Nona, meski mereka memiliki kekuatan super, paling banyak mereka hanya memiliki kekuatan fisik di atas rata-rata atlet atau mungkin kemampuan berpedang yang setara dengan pendekar pedang paling normal di cerita fantasy."

"Meski begitu bagi orang biasa, itu sudah hebat kan?"

"Ya Ya, sekarang apa?"

"Masih ada satu pemilik kekuatan super tersisa dan satu orang biasa." kata suara itu dengan serius, "Tentu saja kau harus membantunya! Lagipula itu agak tidak enak jika membantu hanya setengah-setengah bukan?"

Atira hanya menghela nafas dan setelah menepuk tangannya dari debu, dia berbalik pergi dari ruangan itu dengan langkah cepat.

"Baiklah, sekarang Nona tunjukkan lokasinya."

"Yay! Itu Atira yang aku tahu~"