webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Zu wenig Bewertungen
721 Chs

Memakan Queena (I)

Ini percobaan, jika memang cocok di tulis 18+, maka akan aku lanjutkan!

------------

"Bisakah kau minum?" Cros bertanya.

Samael tidak banyak buang waktu dan segera mengambil botol anggur lalu langsung meminum isinya dengan satu teguk!

"Haha! Bagus, bagus, benar-benar laki-laki!!! Aku benar-benar menyukai orang-orang yang kuat minum sepertimu. Apakah kau ingin minum lagi." Cros sedang dalam suasana hati yang baik.

Kemudian kedunya makan dan minum sampai akhirnya Cros mabuk meninggalkan Samael yang 100% masih terjaga.

"Samael, kau pisahkan kedua gadisku. Aku akan membawa dia ke kamar...juga, tidak...lanjutkan saja." Tulie tertawa penuh pengartian pada Samael dan membawa Cros ke kamar mereka.

<<Hehehe, aku harap dia akan menghamili Revina. Dengan begitu, keluarga kita akan menjadi lebih besar!>>

Membaca hati Tulie, Samael terbatuk saat minum air putih!

'Keluarga ini...terlalu bebas bukan? Revina masih di bangku sekolah!'

Meskipun begitu, dia masih harus mengakui bahwa Revina masih cantik dan dia tertarik. Kecuali sifat sombongnya.

Menghela nafas, Samael berdiri dan langsung mengambil tangan Queena dan membawanya masuk ke kamarnya lalu menguncinya disana. Tapi Revina masih menggedor pintu berkali-kali, jadi Samael hanya bisa meminta bantuan May untuk membuat indra pendengarannya agar tidak bisa mendengar suara itu.

"Humph..." Queena mendengus kesal. Bahkan suara gedoran pintu Revina dia hiraukan.

"Ayolah...dia masih adikmu. Omong-omong, masa sewa akan segera berakhir bukan? Aku harap kau memberiku pujian bintang lima." Samael mencoba meringankan suasana dengan mengganti topik pembicaraan.

"Klik..."

kata-kata Samael baru saja selesai dan pintu yang terkunci didorong terbuka untuk menampilkan sosok Tulie dan Revina disana. Tanpa ragu, Revina ingin menerkam ke Queena, tapi dihentikan oleh Tulie.

"Samael tidak membawa piyama bukan?! Ayo, ini adalah milik pamanmu, masih baru. Jadi pakailah..."

Tidak menungggu balasan, dia meletakkannya di bawah dan berkata, "Kalian bicara dulu, aku akan kembali untuk cuci piring...dan menahan gadis liar ini."

Setelah itu, dia menutup pintu dan pergi.

Samael membeku dalam sekejap, "Kenapa ibumu bisa masuk?"

"Ibu mempunyai salinan kunci setiap ruangan di rumah ini." Queena menjawan dengan meletakkan satu tangannya di dahinya.

"Selain itu, sepertinya masa sewamu belum berakhir~..." Queena tersenyum nakal pada Samael.

"Apa maksudmu?"

"Ibuku mengira kau akan menginap. Tentu saja tidur bersamaku, karena kau berbohong kalau aku mempunyai anakmu. Jadi, sewamu masih belum selesai!!! Paling tidak, sampai aku bilang "Puas!". "

"Ini ..." Samael tersenyum kecut.

"Sebelum itu Samael, kita bahas sesuatu dulu."

"Apa?" tanya Samael.

"Kau memberi tahu orang tuaku bahwa aku hamil. Tetapi jika perutku tidak membesar di masa depan, orang tuaku pasti akan meragukannya...."

"Hmm..." Queena tiba-tiba mengerang karena Samael memeluknya dengan lembut di lengannya.

Samael tidak tahan lagi, dia langsung membawa tubuh halus Queena dan menekannya di tempat tidur.

"Um...ah...." Queena mengerang pelan dan berkata, "Samael, Aku menyukaimu... Aku benar-benar menyukaimu.....jadikan aku milikmu malam ini, oke?"

"Oke!" Kata Samael dan langsung menggabungkan bibirnya ke bibirnya Queena.

"Um...um..." Sepasang pria dan wanita yang penuh gairah saling terkait di kasur.

Tangan besar Samael menyelinap di payudara Queena yang indah, halus, dan besar. Payudaranya sangat kenyal dan lembut, membuat Samael merasa sangat nyaman untuk dipegang di tangannya. 

Lidahnya dan lidah Queena yang harum terjerat bersama-sama dan tubuh kedua orang itu tidak dapat dipisahkan. Kulit mereka salinh bersentuhan, dan gesekan kedua kulit ini membawa perasaan hebat untuk keduanya.

"Queena, bisakah aku melepas bajumu?" Samael menyudahi ciuman, mengangkat kepalanya untuk melihat Queena yang matanya lembab dan bertanya.

"Um...kamu lepas sendiri....." kata Queena malu-malu.

Samael tersenyum dan meninggalkan baju di tubuh Queena dengan cepat. Dengan dia perlahan membuka bajunya dan akhirnya dia langsung menarik rok pendek Queena yang menggoda. Saat ini dia hanya mengenakan Bra dan Celama dalam Lingere seksi berwarna hitam menggoda. Sosok seksi Queena yang merupakan salah satu daftar kecantikan ditampilkan di mata Samael.

Queena memandang Samael yang memandang dirinya dengan nafsu dan tidak bisa menahan senyum indahnya. Kemudian, dia dengan lembut melepaskan ikatan bra-nya. Segera, payudara giok yang halus, besar, penuh, kenyal, dan menggoda muncul. Dua kuncup merah muda di atasnya benar-benar imut membuat Samael tidak tahan untuk mencubitnya.

"Um...Lakukan...?" Queena mengerang seksi dan berkata.

Samael tidak banyak bicara lagi dan dengan cepat menanggalkan pakaiannya sembari mencium Queena dan memainkan putingnya.

Ketika Adik kecil bangga dan besar Samael terungkap, Queena tampak sedikit tercengang dan kemudian melepas ciuman mereka lalu berkata: "Wow, ini sangat besar...Ahh-!!!"

Queena berteriak karena tubuhnya segera ditekan lagi ke kasur dengan kasar! sentuhan kali ini membuat Queena mengejang beberapa kali! Dia sudah masuk ke klimaks pertamanya!

Samal tidak peduli dan meraih sepasang payudara giok Queena yang indah dan menjilat dua puting berwarna merah muda di atasnya.

"Ah....Ah..." Queena mengerang penuh nafsu,l dan lidah Samael yang menstimulasi payudaranya yang perawan membuat Queena yang belum pernah merasakan ini mengerang, "Uh...ahh....Samael....Putingku, jangan mainkan putingku.....ahh....ahhhh..... "

Samael mencium setuap seluk tubuh halus dan putih Queena dengan senang hati. Tangannya yang besar mengelus setiap tubuh Queena, membuatnya merasa enak!

"Um....Queena, kau sangat basah di bawah..." Samael menyentuh tubuh bagian bawah Queena yang basah dan tertawa kecil.

"Um...bantu aku melepas...Ah...celana dalamku tidak nyaman saat ini..." Queena kesusahan saat bicara.

Samael tertawa dan membantu Queena melepas celana dalam seksinya dan kemudian membalikkan posisi Queena menjadi posisi Adam dibawah dan Queena di atas.

Ketika dia melihat pantat besar Queena yang gemuk, nafsu Samael meledak dan adiknya langsung bangkit dengan bangga ke atas!

"Queena, pantatmu sangat besar ....mau bermain Tipe 69?"

Wajah Queena merah, dan dia berbisik:" Lakukan sesukamu..."