webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Zu wenig Bewertungen
721 Chs

Ketenangan Aneh

Lilith benar-benar ingin mengatakan bahwa dia sangat MEMBENCI wanita di depannya ini !!!

Itu benar-benar membuatnya sangat kesal sehingga Lilith ingin sekali mencekik leher wanita ini!

Terutama saat melihat wajah cantiknya yang saat ini menunjukkan senyuman tipis dan mata bulan sabit itu...

Ahhh, benar-benar wanita sialan !!!

Di sisi lain, Nona itu hanya tersenyum seperti biasa dan tiba-tiba tangannya terjulur, mengambil permen di wadah, membuka bungkus permennya sebelum akhirnya wajahnya meleleh karena rasa manis di mulutnya~

"Oh benar, urusanmu disini sudah selesai bukan? Samael juga mengatakan untuk tidak menyentuhku, kenapa kau tidak pergi?" tanya Nona itu tiba-tiba.

"Hah? Kau mengusirku?"

"Ehh~ Jika kau menganggapnya seperti itu, bukannya tidak mungkin. Tapi kau tahu..."

Menunjuk ke arah luar melalui jendela, Nona itu berkata: "Monster-monster itu sudah pergi kau tahu~"

"Dan tarik malaikat mautmu jika kau tidak mau semuanya lenyap?~"

"Juga, coba pikirkan...apa yang akan terjadi jika orang-orang gila kekuasaan di Dunia tahu ini keberadaan monster dan Malaikat Mautmu ini?"

"Ahh, biar aku jawab. Mereka akan mencari gen mereka dan mengeksploitasi semuanya dari mereka~"

"Hah! Manusia-manusia itu bodoh, kau pikir siapa aku untuk bisa memasukkan mereka ke mataku? Mati pun mereka masih ada di genggaman tanganku!" Lilith mendengus dingin mendengarnya.

Jangan lupa, dia Nyonya Neraka! (Memproklamirkan diri)

Nona itu hanya menyatukan dua jari telunjuknya dan berkata sambil tersenyum, "Jika kau berpikir seperti itu maka terserah."

"Tapi aku harap para bawahanmu yang masih nongkrong di sekitar tidak terlalu banyak membuat masalah~"

"Ahh~ Itu benar, tolong kabarkan juga untuk menjauhi wanita dengan rambut bentuk kuda berwarna emas yang membawa pedang besar di tangannya .."

"Lucy itu bodoh, tapi kekuatannya tidak bisa diremehkan. Aku tidak mau~ Kalau bawahanmu akan mati di bawah tangannya~~"

"Ohh, kalau begitu kau coba. Seberapa tangguh dia sebenarnya?"

"Fufufu~ Kau akan menyesal, Lilith~"

"Kalau begitu lihat saja nanti."

Lilith dan Nona itu saling menatap satu sama lain, dimana akhirnya keduanya tersenyum, tapi kedua senyuman itu berbeda!

Yang satu adalah senyuman lembut, sedangkan yang lain adalah senyuman yang bengkok!

Tapi saat ini, tiba-tiba Nona itu tersentak dan dia melihat jauh ke suatu arah: "Ada yang berubah?"

"...Ahh~ Apa itu yang kau rencanakan? Kurasa, saat hari pengangkatanmu, aku juga harus mengambil peran lain?"

"Sayang sekali...padahal aku suka peran lamaku~"

.....

Sementara itu di sebuah ruangan mewah di Inggris.

Samael duduk di sofa merah sambil memeluk Freya dan Sophie yang masih terjaga disana karena berita hangat di seluruh Dunia.

Melihat layar TV saat ini menampilkan banyak helikopter dan ribuan tentara dari seluruh Dunia....

Samael berpikir: "Mereka, terlalu berlebihan! Sekarang bagaimana aku menjelaskan Lilith pada keluarga?"

"....Meh, lupakan. Jika mereka penasaran akan kujawab, tidak perlu lama mengisolasi identitasku bukan?"

"Inggris sudah terbuka, lalu kenapa aku tidak?"

Samael dengan tenang memikirkan ini sebelum akhirnya mengomentari krisis, "Um, jadi Neraka itu ada? Apakah aku harus menjual jiwaku pada Lucifer?"

"Yang Mulia, kau tidak perlu melakukan itu jika itu menurut saya kau tahu?" jawab Sophie dengan tenang di pelukan Samael.

Samael mengangkat alisnya bingung, "Kenapa?"

"Bukankah itu sudah jelas, sejak awal jiwamu sudah jatuh ke Neraka bukan? Jadi Samael, bagaimana bisa Lucifer mau jiwamu?"

Freya di sisi lain masih melanjutkan dengan suara dinginnya, "Selain itu, jika Lucifer itu memang ada...kurasa kalian berdua akan menjadi teman baik?"

"...."

Samael memjiat pelipisnya dan ingin berteriak, ""Apakah sebegitu rendahnya aku di mata kalian?!""

Tapi Samael masih tenang dan bertanya, "Lupakan saja, tapi aku terkejut kalian masih bisa tenang dengan keadaan ini."

"Yahh... Terkejut pun juga tidak ada gunanya bukan?" Sophie menjawab dengan hati-hati, "Manusia di mata mereka, mungkin memang tidak berharga?"

"Tapi aku benar-benar penasaran, kenapa mereka mengincar Vatikan? Jika Neraka memang ada, bukankah Surga seharusnya ada...dan itu seharusnya yang mereka serang?"

"....Kenapa kalian malah memikirkan masalah ini? Bukankah lebih baik memikirkan masalah pembangungan Istana dan perencanaan pengangkatan tahta Samael?"

Mendengarkan Freya yang sudah melihat realistis masa depan, kedua orang disana hanya bisa tersenyum pahit.

Orang ini tidak bisa masuk ke topik santai ..

Disaat yang sama Samael berbisik, "Ahh, tidak baik..."

"Hm, kenapa?"

Samael menyandarkan tubuhnya ke sofa dan mengangkat kepalanya menatap ke langit, "Kurasa aku belum mengatakan ini pada kalian..."

"Kekayaanku sangat banyak, dan...aku menyumbangkan sepertiga kekayaanku kepada Yayasan Amalku..."

Masih ingat permintaan Gabriel bukan? Itulah salah satu pengeluaran terbanyak dari kantong Samael!

Bahkan jika dia memberi uang saku kepada lusinan istrinya, itu bahkan tidak menyamai sepertiga kekayaannya yang dia buang ke Yayasan Amal itu!

Disana Samael melanjutkan, "Sekarang daerah Roma...terutama disekitar Vatikan sudah hancur."

"Uwahhh, seberapa banyak mereka akan mengosongkan uangku nantinya?"

Freya dan Sophie saling memandang dan tiba-tiba tertawa kecil sambil memeluk Samael disana.

"Aku tidak menyangka kau masih tahu kualitas dari uang Yang Mulia. Terutama sekarang Anda adalah pemegang seluruh Inggris." (Sophie)

"Itu benar Samael, aku benar-benar tidak menduganya!" (Freya)

Samael tiba-tiba tertawa mendengar ini, dan setelah mencium dua bibir keduanya, dia berkata: "Yah, suka kalian mau bilang apa."

"Tapi yang pasti, pengangkatanku sebagai Raja tiga hari lagi akan benar-benar luar biasa diperhatikan~~"

Dan Samael ingin mengatakan, ""Itu juga sesuai dengan apa yang kuinginkan.""

Lagipula tujuannya bukan hanya kepala Paus saat memerintahkan seluruh Neraka untuk menyerang Vatikan.

Itu juga untuk membuat Hype bagi Dunia untuk waktu yang lama...

Dan disaat seperti itu, event pengangkatannya sebagai Raja akan menjadi hal yang lebih dinantikan oleh Dunia!

Sebagai seorang Raja baru, Samael jelas perlu pamor yang kuat...baik itu di Internal (warga) maupun di eksternal (Dunia) !!!

""Um? Tunggu...bukankah cara seperti itu juga baik? Hey, aku ini jenius !!!""

"Uwaahh, Kakak membuat wajah itu lagi." May yang selalu menatap Kakaknya sambil makan popcorn mengatakan ini!

Kecuali dia, tidak ada yang memperhatikan sudut mata Samael!

Disana, terlihat sedikit ketajaman licik main-main yang akan membuat siapapun akan memukul wajahnya!

Tapi tidak ada yang tahu, jadi tidak masalah !!!

Melihat ke TV yang masih menyiarkan masalah di wilayah bencana Mitos ini...

Samael tidak bisa menahan pikiran, "Sekarang mari kita mulai ulang rencananya..."

"Tidak akan lama lagi, dan kurasa...wanita itu juga akan ikut dalam plot yang kubuat kali ini bukan?"

"Hahaha, menyenangkan~~"