webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urban
Zu wenig Bewertungen
721 Chs

Kau Masih Terlalu Muda!

"Sumpah ksatria, di tempat dan waktu yang seperti ini?"

Samael menatap Roland di depannya yang sedang berlutut hormat kepadanya, sementara dibelakangnya, beberapa ksatria sudah datang.

Melihat hal di depan ini, mereka merasa ada sesuatu yang salah!

Maksudnya, siapa orang ini, tiba-tiba datang dan mengatakan ingin menjadi pelindung belakang punggung Yang Mulia?

Pergi! Kami lebih dulu !!!

Samael melirik kebelakang, dan dia hanya berjalan lalu menepuk pundak Roland ringan saat mengatakan: "Sebelum itu tunjukkan dulu kemampuanmu padaku, bukankah ini yang kau maksud tempat yang pas?"

"Roland dengan ini menerima perintahmu, Yang Mulia !!!"

Bukannya dia bersedih hati, tapi inilah yang dia tunggu!

Jika Samael secara sewenang menerima Roland sekarang, bukan hanya itu akan membuat para ksatria lainnya kesal, tapi bagi Roland sendiri, hal seperti itu sama saja dengan bodoh!

Sebagai seorang Raja, bagaimana bisa dia menerima seseorang yang menjaga punggungnya pagi dan malam setiap saat dengan begitu mudah?

Karena itulah, Roland puas dengan sikap Samael !!!

Samael pergi, dan akhirnya Roland berdiri, melihat sekelompok ksatria disana dan akhirnya berkata: "Aku tidak memiliki niat pada kalian."

"Sial!"

Arogansi itu benar-benar membuat Roland dibenci oleh mereka, tapi dia dengan tidak peduli dan acuh tak acuh menyusul Samael dibelakang.

Segera, sekelompok ksatria dengan pimpinan Samael menunjukkan sesuatu yang mengerikan!

Bagi orang-orang awam, tidak ada yang tahu apa yang terjadi saat ini, tapi melihat wajah serius para ksatria disana...

Apakah ini akan membuat ledakan tertentu nantinya?

Samael sendiri sudah mampu menahan emosinya dan menyembunyikannya lagi, dan setelah berjalan beberapa menit, kelompoknya sudah memasuki daerah belakang panggung!

Kemunculannya membuat semua orang disana terkejut, bahkan Ririca yang melihat ini juga terkejut!

"Kakak!"

Ririca segera berlari menuju Samael mengabaikan tujuh laki-laki BTS disana, karena bagaimanapun Samael lebih penting!

Melihat adik keduanya yang sudah semakin dewasa saat ini, Samael hanya mengangkat tangannya dan mengelus rambutnya.

"Apakah ada masalah?"

Mendengar pertanyaan tenang ini, Ririca dengan hati-hati menggelengkan kepalanya: "Tidak, aku tidak memiliki masalah. Lebih penting lagi, itu Kakak yang memiliki masalah..."

"...Begitukah, kau juga tahu masalah itu?"

Samael menyipitkan matanya saat mengatakan, "Peniru dan penipu yang secara sewenang menggunakan namaku dan merusaknya...Akan dihukum secara langsung !!!"

"Ya, Yang Mulia !!!"

Meskipun itu tidak seperti kalimat perintah, tapi tekanan yang diberikan oleh Samael sendiri membuat semuanya tanpa sadar mengatakan ini!

Roland bergerak maju lebih dulu, karena ini adalah tempatnya untuk unjuk gigi!

"Dimana Direktur kalian? Keluar dan temui aku !!!"

Suara teriakan itu mengguncang telinga semua orang, dan tekanan setajam pedang dari tubuh orang ini secara tidak sadar mengancam semuanya!

Hanya Samael yang tidak bergeming dibawah aura ini, dan dengan tenang dia masih mengelus rambut Ririca sambil berdiri disamping Roland.

Hal ini jatuh di kamera yang dibawa Sebas, dan Samael secara tidak sadar menatap lensa kamera dengan tajam!

"Hiss! Apakah ini Samael yang sekarang?! Keren! Tidak, itu super keren !!!"

"Apa maksudmu keren? Ksatria itu lebih keren bodoh! Aku merasakan penindasan aneh darinya. Sial, aku tidak ada disana tapi aku bisa merasakan tindasan dari sosoknya!"

"Apakah ini kisah Raja Tiran dan Ksatria Pelindung yang setia?! Hummmmnnn~ Aku basah !!!"

"Siapa bilang Rajaku Tiran?! Untuk marah, tetapi tidak menghancurkan. Untuk berdiri, tetapi tidak mempermalukan. Itulah yang merupakan Raja Sejati !!!"

"Lantai atas, biarkan aku menegaskannya. Jika aku benar, ini adalah masalah penirunya dalam bentuj MJ bukan? Tapi sekarang Samael benar-benar melakukannya, apakah kau tahu masalah besar jika dia turun tangan? Itu akan mengguncang bahkan prestise miliknya !!!"

"Benar, jangan lupa para wartawan tidak bertanggung jawab yang menjual berita apapun hanya demi uang !!!"

"Bodoh! Ini adalah sesuatu yang dinamakan menggunakan metode dasar untuk mencapai hasil yang maksimal. Jika Samael menunda lebih lama, itu akan menyulitkannya lagi secara dia ada di posisi itu."

"Lihat dia! Apakah dia bergerak? mengatakan sesuatu yang buruk pada peniru itu? Tidak! Dia hanya mengatakan bahwa dia akan dihukum, dan yang lainnya dilakukan oleh bawahannya!"

"Inilah Raja! Dia berdiri, tapi bukan dia yang melakukan karena dia memiliki bawahan dengan kemampuan yang kompleks!"

.

.

.

Ririca hanya diam menerima elusan kepala sambil membaca pesan ini, sebelum akhirnya dia diam-diam mengintip mata Samael disana.

Mata biru sedalam samudra yang memiliki ketenangan yang aneh dan terkadang akan ditemukannya badai besar disana...

Menatapnya hanya akan membuat siapapun akan menundukkan kepalanya secara langsung!

Inilah superioritas yang hanya dapat diperoleh oleh orang-orang yang telah memahami, mengalami, dan mengerti banyak hal !!!

Ririca memikirkan Kakak Sam nya yang dulu, dan mata ini...Sudah bukan lagi mata biru indah yang akan memberikan kehangatan musim panas di pantai saat ini.

Ini hanya mata yang melihat semuanya secara dua hal, baik dan buruk, lakukan atau tidak lakukan...

"Kakak Sam yang malang."

Ririca membisikkan ini, dan kebetulan Samael mendengarnya!

Samael menghentikan gerakan tangannya, dan dia hanya membuka bibirnya: "Apakah kau mengasihaniku, gadis."

"Uh?...Ha Hahaha, bagaimana mungkin~"

Ririca menjauh dari Samael sebelum akhirnya menunjukkan senyuman lembut pada adiknya, "Kau masih terlalu muda untuk mengasihaniku, gadis bodoh."

"Pergi, pergi dan bermainlah. Masa depanmu masih panjang, sebelum itu, nikmati saja masa mudamu."

Samael menatap ke kejauhan, dan disana dia melihat sosok Sebas yang membungkuk pada Samael di sebelah anggota BTS ini.

Melihat delapan sosok ini, Samael menyipitkan matanya dan berbisik: "Jadi begitu, begitulah adanya...Jadi, inilah yang terjadi..."

"Sial! Sial, ternyata kalian, para babi yang ingin memakan bunga indah yang kujaga sejak kecil? Pantas saja ada rasa tidak nyaman sejak tadi !!!"

"Bagus, mari kita temui mereka nanti setelah masalah ini selesai!"