Har menatap Samael dengan seksama, lalu diam-diam mengeluarkan ponselnya dan akhirnya berkata: "Kurasa aku juga tampan, bagaimana menurutmu kawanku?"
"Kau bertanya padaku? Sayangnya aku hanya bisa mengatakan, aku lebih tampan darimu!"
Samael tanpa sadar mengatakan ini, tapi tiba-tiba dia akhirnya tersadar. Pria ini, apakah dia juga seorang narsis?!
Baik Har dan Samael saling memandang satu sama lain, sebelum akhirnya keduanya berjabat tangan dengan kuat dan mata mereka mengatakan satu hal: "Saudaraku !!!"
Lucy yang melihat ini disamping langsung tercekik! Keduanya ternyata bulu dari burung yang sama !!!
Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi!
Bukankah seharusnya, ini adalah kasus dimana Har memandang jijik Samael dan Samael langsung memberikan badannya sebagai perisai baginya untuk menahan Har secara langsung?!
Benar saja, drama itu menipu!
Lucy benar-benar membenci masalah ini, tapi Samael sendiri sudah melepas jabat tangan itu, dan Har hanya tertawa bebas disana.
Pada akhirnya Har berkata, "Lihat, bahkan orang yang menjadi tipemu mengatakan itu, jadi aku seharusnya tipemu juga bukan?"
"Mimpi!"
Lucy mengibaskan rambutnya dan berkata dengan dingin, "Har, kesabaranku sudah habis, aku ingin kau pergi dari sini sekarang, cepat !!!"
"Huhhh....Kau masih sama saja seperti yang biasanya sayang. Tapi baiklah, aku punya sikap gentle dan aku akan pergi dari sini."
Har berbalik dan memberikan tip kepada pelayan tadi yang menerimanya dengan penuh senyum.
Akhirnya keduanya pergi, dan Samael disana hanya bisa berbisik: "Dia pria yang terhormat, apakah ada alasan untuk menolaknya?"
"Apakah aku menganggap ini sebagai pertanyaan pribadi, Tuan Samael?" tanya Lucy disana.
"Sebagai seorang pria beristri, aku akan menjawab bahwa aku tidak tertarik pada masalah kalian berdua." Samael mengangguk puas akan kepastiannya sendiri.
"Sesungguhnya itu bukan hal yang susah. Aku dan Har adalah teman sejak kecil, dan..."
"Tidak, Ketua...aku bilang aku tidak tertarik. Ditambah ini masih dihadapan Ketua Bagian Department lainnya."
Sayangnya kata-kata Samael hanya dibalas kosong oleh Lucy yang masih terus mengutarakan masalahnya.
"Sejak kecil, kami berdua sudah seperti Kakak dan Adik, tapi kedua keluarga kami ingin menjodohkan kami. Aku tidak mau itu, karena aku tahu meski Har terlihat gentle, tapi dia dibelakang adalah seorang bajingan sejati yang suka berganti wanita seolah itu adalah pakaian."
....Entah kenapa aku merasa tersinggung mendengar ini loh, Ketua.
Samael tanpa sadar menggosok dadanya, tapi pada akhirnya dia hanya tersenyum pahit saat mengatakan: "Jadi, seperti itu. Kalau begitu Har mengejar Anda, murni karena hasrat?"
"Kalau tidak?" Lucy mendengus kesal saat mengatakan: "Lupakan, aku sudah tidak tertarik membicarakan ini lagi. Aku ingin minum, kalian menemaniku !!!"
Samael menjauh dari Lucy, karena pada dasarnya dia tidak mau mabuk di siang hari. Itu akan membuatnya repot nanti saat akan pulang.
Pada akhirnya Lucy dan beberapa Kepala Bagian Department perusahaan menemani Lucy minum, dan Samael sendiri ingin pergi karena ada firasat sedikit.
Dan benar saja, saat dia menutup pintu ketika dia keluar, terlihat sosok Har yang bersandar di dinding sembari satu kaki menapak ke dinding dan satu tangan memegang rokok yang menyala disana.
Yup, pose yang tampan, dan disana Har akhirnya tersenyum sambil memberikan salam jauh dua jari di pelipis.
"Sudah kuduga kita memang orang yang sama." kata Har, "Apakah kau sudah mengerti niatku?"
Samael menghela nafas dan ikut bersandar di dinding samping Har saat mengatakan, "Urusan percintaan, aku lebih tinggi darimu. Jelas aku bisa melihat bahwa kau hanya main-main dengan Lucy."
"Lucy? Dia bosmu loh?"
"Bodo amat. Jika dipecat maka dipecat, aku tidak kekurangan uang." kata Samael yang membuat Har tertawa terbahak-bahak.
Pada akhirnya Har mengangguk dan mengangkat kepalanya, "Kau jelas bukan pekerja kantoran biasa. Urusanmu, aku tidak tertarik...."
"Tapi karena kau tahu ini, aku sejujurnya membutuhkan bantuanmu." Har menutup matanya dan dengan tulus bertanya: "Bagaimana caranya untuk melepas keinginan kedua keluarga bodoh itu?"
Samael melirik Har dan dengan sinis berkata, "Apakah ini murni perhatianmu kepada Lucy? Sebagai seorang playboy, kau sedikit baik bukan?"
"Jangan katakan itu. Aku sebenarnya menyukai Lucy, tapi aku lebih menyukai perasaan bebas berganti pasangan dibanding harus setia pada satu orang."
"Bajingan sejati."
"Bajingan sejati jelas harus bertindak sesuai kodratnya, yaitu menjadi sampah. Jika aku menikahi Lucy, bagaimana dengan lusinan burung kenari seksi yang kumiliki nantinya? Membuangnya? Jangan bercanda, aku menikmati harem itu."
"Hahahahaha...."
Samael tertawa mendengar ini. Karena Dunia ini adalah Dunia Monogami, pemikiran Har sebenarnya sangat menjijikkan.
Tapi bagi Samael atau bahkan setiap laki-laki di Dunianya, pemikiran Har sangatlah normal. Selama laki-laki itu cakap dan memiliki keuangan yang cukup, Poligami diperbolehkan!
Sifat bajingan Har sebenarnya adalah naluri setiap laki-laki di Dunia. Tapi apa daya, peraturan memang mengikat. Jika tidak, apa gunanya ada peraturan?
Pada akhirnya Samael hanya bertanya, "Kau menyukai Lucy, tapi kau tidak ingin bersamanya karena kau lebih suka kenari-kenari kecilmu di luar sana?"
"Lalu bisakah aku mengatakannya, kalau kau berusaha membuat Lucy jijik sehingga membuatnya menolak pertunangan itu? Langkah yang bijak."
"Benar bukan? Lucy cantik, tapi kenariku banyak yang lebih cantik darinya. Wanita bukan hanya Lucy seorang !!! Aku adalah orang seperti itu !!!!"
Samael bertepuk tangan pada pidato tak tahu malu ini. Sampai akhirnya dia berkata, "Dulu aku juga sama sepertimu, tapi sekarang bisa kau bilang aku bertobat."
"Oh? Kau sudah menikah?"
Samael langsung menunjukkan senyuman lembut yang membuat Har tercengang. Jika awalnya dia bisa mencium bau "busuk" yang sama dari Samael, tapi sekarang, senyuman itu membuat bau "busuk" itu tiba-tiba menghilang....
Alhasil ini membuat Har tertawa kecil, "Selamat saudara, kau berhasil menemukan sosok yang pantas."
"Ahhh, terima kasih."