Joy mengulurkan tangan, Mcnggenggam tanganku, "ltu mengerikan sekali," katanya.
"Pada kesempatan yang lain, Ray menghukum kami bcrdua dengan menuangkan beras di lantai dan menyuruh kami berlutut di atasnya. Di lantai dapur. Aku bahkan tak ingat apa kesalahan kami. Aku hanya ingat hukumannya Mungkin kelihatannya bodoh, berlutut di atas beras. Kecil. Tapi setelah sekitar lima menit, itu nggak lucu lagi. Sakit. Aku boleh berdiri setelah lima belas menit karena aku tidak menangis, tetapi Ray menyuruh Flak berlutut terus karena dia menangis. Menangis seperti bayi. Itu adalah dosa terbesar menurut Ray. Membiarkan musuh melihatmu menangis."
"Dan ibumu tak pernah mencegahnya?"
"Ma? Ma lebih takut pada Ray daripada kami. Setidaknya dibandingkan dengan aku. Aku adalah satu-satunya dari kami bertiga yang berani menghadapinya. Nekad. Aku rasa, itu justru membuatku aman dari perlakuannya yang terburuk."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com