"Aku tidak bisa memaksamu. Tapi aku dapat membuat kau berharap untuk melakukannya. Aku adalah hakimmu, Tetsu, aku memutuskan setiap mosi dalam setiap kasus. Aku mengepalai setiap persidangan. Selama kau masih menjadi jaksa penuntut, kantormu tidak akan memperoleh apa apa dariku. Jangan pernah berpikir untuk mengajukan mosi, karena aku tidak akan mau mempertimbangkannya. Jangan mendakwa siapa pun, aku akan menggilas semua dakwaan itu. Jangan meminta persidangan, karena aku akan sibuk terus. Tidak ada apa apa pokoknya, Tetsu, tak ada sama sekali. Kau dan para stafmu tidak akan berhasil melakukan apa pun untuk keluar dari situasi ini."
Napas Tetsu mulai memburu, dia mengerutkan dahinya pada Hakim dan berusaha mencerna apa yang baru saja dia dengar. "Itu sangat kejam, Hakim."
"Jika itu yang dibutuhkan untuk menyingkirkan dirimu dari jabatanmu ya, wajar wajar saja."
"Aku bisa saja mengajukan keluhan."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com