webnovel

delapan puluh sembilan

Kedua gadis kecil itü menempatkan anjing mereka ke atas meja. Anjing blasteran itu lantas berdiri gemetar ketakutan sambil memutar mutar bola matanya melihat jas putih itu.

"Baiklah, Bung," gumam Saito, "aku tidak akan menyakitimu." Dia membelai dan menepuk-nepuk kepala yang bergetar itü sebelum menoleh kepada gadis-gadis tadi.

"Apa masalahnya?"

"Kakinya, jalannya pincang," jawab salah satunya.

Seolah-olah hendak menegaskan hal itu, si anjing mengangkat kaki depannya dan mengacungkannya dengan mimik memelas. Saito menggenggam kaki itu dengan tangannya yang besar, kemudian, meraba-rabanya dengan sangat hati-hati. Aku langsung sadar bahwa laki laki besar ini ternyata memiliki kelembutan luar biasa.

"Tidak ada yang patah," katanya. "Bahunya cuma terkilir. Cobalah untuk mengistirahatkannya beberapa hari, dan gosokkan obat malam dan pagi."

Dia menuangkan obat gosok berwarna putih dari sebuah botol besar dalam salah satu botol aneh tadi, lalü menyerahkannya kepada mereka.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com