webnovel

Bukti cinta

Linda, seorang gadis berusia 18 tahun mengalami kecelakaan yang teragis, yang membuatnya tidak bisa berjalan untuk selamanya. Mengetahui akan hal itu linda mengalami depresi yang sangat amat mendalam dan berkali – kali mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Richard sahabat masa kecil yang selalu ada untuk linda, bersama kedua sahabatnya yang mengetahui kejadian yang menimpa linda pun mengejenguk linda dirumah sakit. Mendapati mereka bertiga datang, linda merasakan hal yang sangat campur aduk diantara senang dan ke kecewaan dihatinya. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit dan memilih untuk pindah kerumah yang baru agar richard dan sahabatnya untuk tidak mengkhawatitkanya.. Justru karena tindakan linda, richard dan kedua sahabatnya semakin cemas. Mereka pun memutuskan untuk mencari keberadaan linda.

ithei_San · realistisch
Zu wenig Bewertungen
13 Chs

Chapter 5. Kenyataan

Ahkirnya… cukup lama untuk richard dan sahabatnya menemukan tempat ini, merasakan rindu tiada ahkir. Richard sangat berharap saat ini bertemu dengan linda yang saat itu selalu memancarkan kebahagiaan untuknya, senyumnya yang tiada tara, tingkah lakunya yang membekas, dan suaranya yang terngiang ditelinga. Tetapi apakah semua akan terlihat sama sekali lagi?...

" gimana rumah om yang baru? Baguskan?, sudah jauh – jauh hari linda ingin sekali pindah kesini secepatnya. Nak richard silahkan duduk, kita ngobrol disini aja ya. " ayah linda berjalan ke ruang tamu, menaruh tas digantungan sebelah kulkas yang letaknya tidak terlalu jauh dari meja makan.

Richard segera duduk setelah ayah linda mengajak untuk duduk bersama, terlihat meja yang begitu bersih dan tentu saja tiada apapun disana. Hanya ada beberapa gelas saja yang mengisi disana.

" terimakasih om, ngomong – ngomong lindanya ada om? " richard spontan tanpa berbasa – basi sama sekali, merasa tidak enak karena perilakunya. Richard agak menundukan kepalanya. Ayah linda melihat respon richard yang cukup kaku membuatnya tersenyum dan menghela nafas lega, dan segera ayahnya berdiri dari tempat duduk, dan mengajaknya ke ruangan linda yang berada di bagian atas rumahnya.

Richard pun mengikuti ayah linda dari belakang sembari melirik kanan dan kiri, karena cukup tertarik dengan suasana rumah barunya linda. Tanpa disadari ternyata richard sudah didepan ruanganya linda, dan tiba – tiba ayahnya linda memegang bahu richard, dan menatapnya dengan senyum sembari mengangguk seperti mengartikan bahwa richard dibolehkan untuk masuk.

Melihat isyarat ayahnya linda, richard ikut mengngangguk dan mulai membuka pintu dengan perlahan. Kegelisahan mulai dirasakan richard, ketika tau kalau ayahnya linda tidak ikut untuk masuk melainkan turun dari ruangan atas.

Pintu setengah terbuka, karena richard sudah melihat jelas didalam sana tanpa membuka lebar pintunya. Richard melihat ibunda linda terduduk santai disamping linda yang sedang tertidur dikasurnya dengan sangat pulas, terlihat seperti sinderela yang terbeku dalam tidur, bibirnya yang terlihat semakin pucat dari biasanya, dan rambutnya yang masih terlihat terurai waktu itu pun sudah mulai merontok, melihat itu semua richard tidak bisa berkata atau pun ber ekspresi.

Pikiranya hanya terlintas bahwa, apa yang terjadi dengan linda belakangan ini?, ada apa dengan linda?.. richard hanya berdiri didepan pintu dengan tatapan kosongnya setelah melihat itu semua, ibunda linda yang melihat richard seperti itu pun tidak kuat dan mendekatinya dengan perlahan. Ia memeluk richard seperti anaknya sendiri, dan tidak sengaja sedikit meneteskan air mata.

" terimakasih nak richard, maaf kan tante tidak mengabari kamu sama sekali. Karena itu semua keinginan linda untuk tidak ingin bertemu dengan kamu lagi, maka dari itu tante tidak mengabari kamu sama sekali nak. Tante ga nyangka kamu bisa kesini lagi, sisanya… kamu bisa bicarakan langsung ke linda ya. " ibunda linda hanya meninggalkan wajah tersenyum dan air mata ke richard dan bergegas berjalan keluar dari ruangan linda dengan perlahan, dan menutup pintu tanpa ada suara sedikit pun.

" seperti waktu itu ya lin … bedanya, lo sekarang tertidur disini. " richard hanya bisa menahan rasa sedihnya yang sangat meluap ketika berbicara, menatap linda seperti seorang ayah yang melihat anaknya sendiri.. kasih sayang terpancar dimatanya, tetapi air mata terdorong akan kasih itu .. richard memegang tangan kanan linda sangat hati – hati, mengingat banyak hal yang terjadi ketika menggenggam tanganya. Kesedihan richard pun tak tertahan dan ahkirnya ia menangis seperti bayi yang kesepian, ia menjerit tetapi menahan suara, ia meneteskan air mata tetapi mengusap.

Layaknya waktu itu… hanya kesepian dan kesunyian disana. Terdapat hal yang sama diruangan ini… hanya rintih tangislah yang membuat suasana diruangan ini berbeda diruangan waktu itu.. dan tanpa disadari richard yang menggenggam tangan linda pun menggenggam kembali tanganya, Hal itu membuat richard terkejut dan memberhentikan tangisanya seketika.

" yaelah gue kira kira siapa, chad.. gue baru tau kalau lo orangnya cengeng banget. Maafin gue ya udah bohong sama kalian bertiga, kalau lo mau tau keadaan gue.. gue ga baik – baik aja nih saat ini.. " linda bicara dengan sangat pelan dan cukup engap, ia pun tetap tersenyum dan berusaha ingin tertawa.. tetapi kondisinya yang baru saja bangun membuatnya sulit untuk tertawa.

" lo Kenapa sih? Lo kenal gue kan dari kecil.. kalau ada apa – apa bilang ke gue ! .. tingkah lo itu ga masuk akal banget, sampai ngebohongin gue segala lagi!.. lo kenapa lin! " emosi richard sudah tidak terkontrol,tangisanya semakin meluap ketika ia melampiaskan semua itu ke kata – kata.

" iya – iya maafin gue, sebenarnya belakangan ini gue udah beberapa kali mau pergi dari dunia ini.. jujur, ketika gue tau udah gabisa jalan lagi seperti dulu.. gue ancur banget chad. Cita – cita gue, tujuan hidup gue, impian hidup gue yang lagi gue bangun pun runtuh seketika karena ke egoisan gue chad .., gue udah gakuat sebenarnya chad. " linda pun sudah dibatas menahan emosinya.. tanpa disadari ia pun menangis tanpa menghilangkan senyumanya.

" jangan berpikir kalau mengakhiri hidup bisa membuat penyesalan lo menghilang lin!, gue emang gatau apa yang sekarang lo rasain sekarang.. tapi selalu inget lin!.. ada gue disini. Lo mau mewujudkan mimpi lo kan?.. ada gue lin! , gue bisa bantu itu semua terwujud bersama lin!."

Melihat dan mendengar perkataan richard seperti itu, linda pun terkejut dan menghilangkan senyumnya yang tertahan itu perlahan – lahan..

" andai gue sekuat lo chad.. tapi gue ga seperti apa yang lo pikirkan chad. Kayaknya, gue lebih rapuh dari perkiraan lo. Tapi… gue orang yang bodoh kalau ga mikir dua kali setelah denger semua kata – kata lo barusan.. chad, sekali lagi makasih banyak ya.. gue sayang banget sama lo ternyata. " linda berusaha terbangun dan memeluk richard yang sedang memegang tanganya.

" gue juga sayang sama lo lin, maka dari itu.. ayo berjuang bareng. Mulai sekarang gue bakalan jadi kedua kaki lo, lo mau kemana? Gue yang bakal nuntun lo bareng keluarga lo dan keluarga gue lin. " richard memeluk kembali linda dengan rasa bahagia dan kesedihan yang bercampur aduk.

Seperti biasa.. ruanganya memang tetap sunyi,hanya suara hembusan angin dari jendelanya yang terbuka sedikit disana. Tetapi sekarang.. mungkin akan terlihat berbeda dan seterusnya.

Setelah beberapa saat, linda pun melepas pelukanya dan melirik richard dengan senyumanya. Richard yang melihat itu pun merasakan malu dan reflek menutup wajahnya dengan kedua tanganya, linda hanya tertawa melihat tingkah laku richard yang tidak biasa itu.

" perut gue sakit liat tingkah lo chad , hahaha .. lo ga berubah sama sekali ya.. " linda mengusap kedua matanya yang terdapat sisa – sisa air mata.

" gue akan selalu jadi diri gue sendiri lin, kek perasaan gue dari dulu sampai sekarang ke elo." Richard langsung berdiri dari bangkunya setelah mengatakan hal yang cukup memalukan baginya,Linda pun hanya memalingkan wajahnya setelah mendengar perkataan dari richard barusan.

" gue panggil nyokap sama bokap lo ya kesini?, gue juga sebenernya dateng bareng rangga sama rizky. Cuma dia nunggu diluar nungguin gara – gara si rizky ketiduran dimobil, tunggu ya?.

Linda hanya mengangguk dan tersenyum ke richard. Richard pun menanggapi senyumnya linda dengan senyumnya,setelah itu ia bergegas keluar dari kamarnya linda untuk mengabari kedua orang tuanya linda dan sahabatnya yang sedang menunggu diluar rumahnya linda.