webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Waktu Berdua

Refan dan Reisya menyusuri kebun teh, lalu mereka berhenti di sebuah batu besar yang berada di tengah-tengah kebun teh itu lalu duduk di atasnya. Mereka menikmati suasana di sana dengan santai, seperti tidak ada masalah apapun yang terjadi.

"Bagaimana tempat ini? Kamu suka?" Tanya Refan pada Reisya dengan santai.

Reisya menoleh pada Refan, lalu ia mengangguk setuju karna memang ia menyukai tempat itu.

"Di sini tenang dan nyaman, tentu saja aku menyukainya." Jawab Reisya lebih jelas.

"Syukurlah jika memang kau suka, aku ikut senang mendengarnya." Balas Refan dengan senyumnya.

Sudah lama Refan dan Reisya tidak jalan-jalan berdua seperti saat SMA dulu, mungkin ini adalah pertama kalinya mereka kembali jalan bersama setelah 4 tahun di pisahkan oleh jarak.

"Fan, apa kamu ingat janji kita sebelum kamu pergi ke London?" Tanya Reisya tiba-tiba pada Refan.

Refan terdiam, lalu ia menoleh pada Reisya dan mengangguk pasti untuk menjawabnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com