webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Terkejut

"Adis yang ajak kak Fasya dan Syafa untuk masuk, soalnya tadi sudah di antar. Jadi Adis tawarin untuk mampir dulu," jawab Adisty memberikan jawaban.

Louis, Adila, Refan, dan Reisya pun saling melirik saling melirik, lalu mereka tersenyum melihat kedekatan anak-anak mereka.

"Sudah selesai latihannya?" tanya Adila memastikan.

"Sudah bu, makanya ini langsung pulang," jawab Adisty apa adanya.

"Begitu," balas Adila dengan anggukannya.

"Bagaimana latihannya? Lancar?" tanya Refan pada Fasya, Syafa, dan Adisty.

"Lancar yah," jawab Fasya dan Adisty.

"Tidak lancar," lanjut Syafa dengan tatapan malasnya.

Refan, Reisya, Louis, dan Adila saling melirik heran karna jawaban anak mereka yang berbeda, membuat keempat orang tua itu merasa curiga.

"Kok tidak lancar Sya? Ada yang salah?" tanya Reisya ingin tau.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com