webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Selalu Debat

"Yang, ayo kita cari juga. Aku khawatir sama Reisya, takut ada apa-apa sama dia." Ajak Ruri pada Simon.

"Iya-iya, ayok kita cari." Jawab Simon dengan santai.

Melihat hal itu Nando pun berwajah kesal, tanpa berkata apapun ia melangkah masuk mendahului Simon dan Ruri.

"Pacaran terus, gak tau apa ada jomblo di sini. Bikin iri aja, dasar temen gak tau diri emang." Gumam Nando dengan rasa kesalnya.

"Woy Nan, tungguin dong." Panggil Simon pada Nando.

"Bodo amat, makan tuh pacaran." Balas Nando tanpa peduli pada Simon.

Simon menatap heran pada Nando, temannya itu main jalan saja tanpa mengajak ataupun berkata lagi.

"Dih kenapa tuh anak? Kesambet apa ya?" Gumam Simon dengan heran.

"Kesambet setan jomblo kali yang, udah ah ayo kita masuk juga." Jawab Ruri asal.

"Oh iya kali, ya ayo." Balas Simon sambil menaikan bahunya acuh.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com