webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Rencana Peresmian

Refan terbangun dari tidurnya pukul 10 pagi, ia pun bangkit dan langsung membersihkan diri. Setelah selesai Refan berganti pakaian dengan pakaian santai, lalu melangkah keluar dari kamar. Refan melirik ke seluruh sisi mansion, tapi ia sama sekali tidak menemukan keberadaan sang ibu. Hingga akhirnya ada pelayan paruh baya yang pagi tadi menyambutnya, Refan pun bertanya.

"Bi, ibu dimana?" Tanya Refan pada pelayan itu.

"Ibu sedang keluar den, menghadiri acara mingguan." Jawab pelayan itu dengan jelas.

Refan mengangguk paham, lalu ia melangkah ke arah lemari ice untuk mengambil air. Refan menuangkan air dingin dari botol besar ke gelas, setelah penuh Refan pun meminum air di gelas itu hingga habis.

"Aden mau makan sesuatu? Kebetulan bibi sedang mempersiapkan bahan-bahan untuk makan siang." Tawar pelayan itu pada Refan.

Refan menaruh gelas kosong di meja dapur, lalu setelah itu mengangguk untuk menjawab pertanyaan pelayan itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com