Reisya menatap Refan datar, tidak ada ekspresi berlebihan di wajahnya itu. Ia hanya menghembuskan nafas panjang, lalu bersandar pada sofa dengan tatapan dalam.
"Jika memang begitu, apa ada bukti yang meyakinkan?" Tekan Reisya pada Refan.
Refan tersenyum tipis, lalu ia menyalakan ponselnya dan menunjukkan vidio yang Louis dapatkan. Reisya menatap ponsel Refan dengan serius, kini ia tau apa yang terjadi di sana dan siapa yang salah. Setelah vidio berakhir Refan langsung memasukan kembali ponselnya ke dalam saku, lalu ia menggenggam tangan Reisya dengan erat.
"Sekarang semua sudah terbukti kan, Sya? Aku tidak salah, semua itu hanya jebakan agar kamu merasa sakit hati." Ungkap Refan sambil mencium punggung tangan Reisya terus menerus.
Reisya mengangguk paham, wajahnya terlihat santai dan tidak marah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com