webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Ke Bandara

Hari berganti pagi, Louis sudah bersiap dengan penampilan casualnya dengan juga sebuah koper yang menyimpan pakaian atupun keperluan pribadinya. Ia melangkah keluar dari kamar sambil menarik koper itu, lalu ia tiba di ruang tengah yang sudah di tempati oleh Refan dan Miko.

"Selamat pagi Louis, sudah siap berangkat?" sapa Refan dengan wajah semangatnya.

"Pagi tuan, ya saya siap!" jawab Louis dengan anggukannya.

"Cuma sekoper? Yakin cukup tuh keperluan lo?" tanya Miko tidak yakin.

"Cukup tuan! Kalaupun kurang saya akan membelinya di sana," jawab Louis dengan santai, membuat Miko malu karna melupakan hal itu.

"Tau lo kak, kayak Louis gak ada uang aja!" tukas Refan menyudutkan Miko.

"Heh, gw gak bermaksud gitu ya? Namanya juga nanya, kenapa baper amat sih?" balas Miko dengan wajah kesalnya.

"Pertanyaan lo gak bermutu!" jawab Refan dengan tatapan malasnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com