webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Jujur Pada Ibu

Setelah puas mengobrol membahas ini dan itu, Refan dan keluarga pun pamit pada Louis, Adila, dan Adisty. Apalagi hari sudah mulai gelap, tanda jika malam akan segera tiba. Kedua keluarga itu pun harus berpisah, begitu juga Fasya dan Adisty.

"Ya sudah, kalau gitu kami pamit dulu ya? Terima kasih loh untuk sambutannya," ucap Refan dengan senyum tipis.

"Sama-sama, jangan bosan ya main ke sini? Nanti kita ngobrol lebih banyak," balas Louis dengan kekehannya.

"Santai, masih banyak waktu kok. Siapa tau nanti kita ngobrol lagi untuk membicarakan pertunangan, ya kan?" tukas Refan sambil melirik Fasya dan Adisty.

Seketika dua orang itu pun salah tingkah karna perhatian semua orang tertuju pada mereka, lalu Louie beralih kembali pada Refan.

"Ya kalau jodoh gak akan kemana," jawab Louis dengan senyum tipisnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com