webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Izin

Fasya dan Adisty kini sedang melangkah menuju ke tepi pantai, mereka akan menikmati suasana pagi di pantai yang begitu cerah. Tangan keduanya saling bertautan, senyum di bibir mereka terlihat jelas. Baik Fasya ataupun Adisty, keduanya merasa nyaman dengan situasi di sana.

"Di sini nyaman ya kak?" kata Adisty meminta pendapat.

"Iya, seru sekali. Apalagi menikmatinya sama kamu," jawab Fasya dengan kata-kata manisnya.

"Aish, gombal banget sih. Kan jadi baper," balas Adisty dengan senyum malu di bibirnya.

"Ya gak apa dong, gombalnya sama istri sendiri ini. Kecuali kalau gombalnya sama yang lain, baru protes!" jawab Fasya dengan senyum gelinya.

"Oh, jadi ada niat mau gombal ke cewek lain gitu?" tukas Adisty dengan tatapan curiga.

"Ya gak gitu sayang, kan contoh aja. Lagian istri aku paling baik dan terbaik, untuk apa aku gombal ke cewek lain?" balas Fasya sambil mengecup punggung tangan Adisty dengan lembut.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com