webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Itu Salah Lo

"a-apa?" gumam Syafa tidak percaya.

Tepat di saat itu para orang tua pun mendatangi ruang tengah, membuat suasana hening di sana berubah ramai. Lalu Andre sedikit menjauhkan tubuhnya dari Syafa, agar orang mereka tidak berpikir macam-macam.

"Loh, kok kalian cuma berdua? Yang lain kemana?" tanya Reisya dengan tatapan heran.

"Yang lain sudah pulang tante, tadi mereka juga titip salam untuk tante. Sedangkan kak Fasya dan kak Adis kembali ke kamar, baru saja. Jadi hanya tersisa aku dan Syafa di sini," jawab Andre dengan senyum santai.

"Oh gitu," jawab Reisya dengan anggukannya.

"Ya sudah Fan, Sya, kita pamit dulu ya? Sudah sore, kapan-kapan baru kita main lagi. Ya?" pamit Simon pada Refan dan Reisya.

"Oke deh, makasih loh sudah mampir. Jangan lupa untuk memastikan dulu, paham?" Balas Refan dengan penekanan.

"Iya, sorry kalau salah paham. Gw pastiin dulu semuanya," jawab Simon dengan tenang.

"Bagus kalau gitu," balas Refan dengan anggukannya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com