webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Interview

Hari senin pun tiba, seorang gadis melangkah masuk ke dalam lobi Renatta Corporation dengan penampilan sederhananya. Beberapa karyawan menatap gadis itu dengan tatapan heran, mungkin karna mereka belum pernah melihatnya.

Di sisi lain, Zahra baru saja masuk ke dalam ruangan sang bos yang tidak lain adalah Reisya. Untuk mengabarkan jika jadwal interview untuk calon sekretaris baru akan tiba, bahkan Zahra juga sudah mempersiapkan pertanyaan utama seputar pekerjaan sekretaris untuk Reisya tanyakan pada pelamar itu.

"Nona, jadwal interviewnya sekarang!" ucap Zahra mengingatkan.

Reisya yang sedang membaca laporan pun menatap Zahra dengan santai, lalu ia mengangguk paham.

"Baiklah, apa Adila sudah datang?" jawab Reisya mempertanyakan.

"Sudah nona! Saat ini dia menunggu di lobi," balas Zahra memberitahu.

"Jemput dia, dan antar ke ruangan ini!" titah Reisya pada Zahra.

"Baik nona. Kalau gitu saya permisi," jawab Zahra patuh.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com