webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Bangun Pagi

Hari yang baru tiba, Reisya terbangun dari tidurnya tepat saat adzan subuh berkumandang. Ia pun mencoba terlepas dari pelukan Refan yang begitu erat, bukannya melepaskan justru pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya itu. Akhirnya Reisya terpaksa membangunkan Refan, agar pria itu mau melepasnya.

"Bee, bangun!" panggil Reisya pada sang suami.

Tidak ada pergerakan sedikitpun dari Refan setelah sang istri memanggilnya, Reisya pun mengulangi hal itu berkali-kali.

"Bee, ayo bangun! Aku ingin segera mandi bee," panggil Reisya lagi sambil menepuk pelan pipi Refan.

Refan membuka matanya begitu saja, karna sebenarnya Refan memang sudah bangun saat Reisya bergerak dari tidurnya. Hanya saja ia tetap memejamkan matanya, dan merasakan apa yang ingin istrinya itu lakukan. Ternyata Reisya ingin bangun, Refan pun mengeratkan pelukannya karna masih terlalu pagi untuk bangun menurutnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com