Pratama masih saja terdiam. Ia tak berkomentar apapun.
"Kamu harus minta maaf sama Keysa. Ngerti!"
Pratama tak menyahut. Nenek Sopia semakin kesal karena tak direspons oleh cucunya.
"Pratama, apa kamu mendengar nenek?"
"Iya, Nek. Aku dengar," jawab Pratama. "Kenapa sih, Nenek pilih kasih. Aku cucu nenek, bukan dia. Kenapa dia selalu mendapat perhatian yang lebih dari Nenek. Kenapa?" protesnya.
"Jangan protes. Cepat cari istrimu. Dia pasti sangat rapuh. Ini semua karena ulahmu," tuduh nenek Sopia, masih tampak kesal.
Pratama lalu pergi dari rumah itu untuk mencari keberadaan istrinya. Sesampainya di mobil, ia mengambil ponselnya dan memanggil nomor istrinya. Tapi sayangnya, panggilannya tak diangkat oleh sang istri.
Ia mencoba lagi. Dan berharap wanita itu akan menerima panggilan darinya.
"Sial! Dia kemana sih? Kenapa nggak diangkat juga?" gerutunya, kesal.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com