webnovel

TEMANI SAYA

Bian sedang bersandar di samping mobilnya saat Zalina keluar dari rumah untuk berangkat kerja.

"Ayo," kata Bian, ketika melihat Zalina keluar dari rumah.

Dibuka pintu mobil bagian belakang agar Zalina bisa masuk ke dalamnya.

"Hmm ... ini ... kita ..." kata Zalina, bingung dan juga gagap dengan tingkah Bian tanpa aba-aba.

"Kita berangkat bareng," kata Bian, mendorong tubuh Zalina agar segera masuk ke dalam mobilnya.

"Pagi, Mbak Zalina," sapa Gito yang sudah duduk di kursi sopir, mobil milik Bian.

"Eh, Pak Gito. Pagi, Pak," sapa Zalina pada Gito.

Bian juga turut masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Zalina, di kursi belakang.

"Kita ke kantor, Pak," kata Bian, memberi instruksi pada Gito agar segera menjalankan mobilnya.

Punggung Bian bersandar di kursi sambil memejamkan matanya beberapa kali. Kepalanya sedikit pusing karena terlalu banyak minum tadi malam. Matanya juga masih mengantuk karena hanya tidur untuk beberapa jam saja.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com