Leher Zalina memanjang, menunggu sosok Bian yang tidak juga pulang. Tetapi penantiannya tidak lagi hampa, ketika melihat mobil Bian tiba di depan rumahnya.
"Belum tidur?" tanya Bian pada Zalina yang sedang duduk di depan rumah Bian, menunggu kedatangannya.
"Nggak bisa tidur kalau Pak Bian belum pulang," jawab Zalina, manja.
Dipeluknya tubuh Bian saat sudah berada tepat di depannya.
"Kangen …" ucap Zalina, sambil memeluk tubuh Bian dengan erat.
Perlahan Bian melepaskan tangan Zalina yang sedang memeluk tubuhnya.
"Sudah malam. Tidur, ya. Aku juga sudah pulang, kan," kata Bian, datar.
Bian menggengam tangan Zalina, mengantarkan kekasihnya itu hingga ke depan rumah Belinda. "Have a nice sleep," kata Bian, masih dengan nada datarnya.
"Kita nggak ngobrol dulu, ya?" tanya Zalina, yang sebenarnya ingin berbincang dulu dengan Bian.
"Ini sudah malam. Masih bisa besok, kan."
"Memangnya besok nggak akan sibuk lagi seperti hari ini?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com