Helena menggigit gerahamnya kesal. "Dengar! Bukan aku yang membutuhkanmu! Tapi, kamu yang membutuhkanku!"
"Benarkah? Percaya diri sekali kamu." Maxime menaikkan satu alisny dengan seringai di ujung bibirnya.
"Kita harus segera menikah dan harus segera memiliki keturunan. Jika tidak ...."
"Jika tidak, apa?" tantang Maxime. Ia menaikan dagunya dan menatap tajam ke arah Helena.
"Jika tidak, mungkin kamu dan ibumu akan berakhir di kontrakan murah dan menyudahi segala kemewahan yang kamu miliki," jawab Helena. Ia mendekatkan tubuhnya pada Maxime.
"Bagaimana bisa hidupku jadi bergantung padamu, hah?"
"Tanya saja pada ibumu. Kasian sekali, ibumu lebih mempercayai orang lain dari pada anaknya sendiri."
Maxime menarik ujung bibirnya, menatap sebal ke arah Helena. "Aku tidak bergantung dari siapapun! Camkan, itu!"
"Benarkah?" Helena tersenyum seringai.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com