"Kamu tau?" tanya Sarah tiba-tiba.
"Tau apa?" Endra balik bertanya.
"Dari kumpul-kumpul yang kita lakuin kemarin, aku sering lihat Siska diem-diem natap kamu lho. Kayaknya dia suka sama kamu deh."
"Ya nggaklah. Karena jangankan buat suka sama aku, buat ngobrol sama aku aja Siska suka males. Karena seringnya dia keburu lari pas mau aku ajak ngobrol."
"Itu bukan karena males, tapi karena malu. Bukannya Siska ini emang orangnya pemalu kan? Dia ngomong dikit juga alesannya karena malu itu kan?"
Endra berpikir sebentar. "Iya juga sih, Siska ini emang pemalu banget. Tapi..." Endra menatap Sarah sebal. "...nggak lantas suka sama aku juga kali."
Endra menyedekapkan tangannya dan kembali berkata. "Begini ya, Sarah, cowok di daerahku itu banyak. Banyak banget malah. Jadi jangan selalu mengira kalau setiap cewek di daerahku itu naksir sama aku."
Kemudian tatapan Endra jadi didekatkan pada wajah Sarah. "Atau jangan-jangan ... itu cuma cara kamu kalau lagi cemburu ya?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com