webnovel

si Pahit Lidah Abal-abal 2

Kaivan lalu mendekati tiga anjing kecil, kembali duduk untuk menyentuh satu per satu mahkluk berbulu coklat tua ciptaan penyihir bertopi merah koboy.

Tiga anjing kecil kembali ke wujud manusia. Satu anak laki-laki yang ternyata Niki, dan dua orang bocah perempuan yang masih Kaivan sadarkan sepenuhnya.

Begitu mereka sadar, Kaivan langsung menyentuh dua patung batu scurity yang ditunjuk dua bocah itu sebagai ayahnya. Kemudian menanyakan ke mana seseorang bertopi koboy warna merah pergi.

Atas pengakuan ketiga bocah itu, aku dan Kaivan meneruskan perjalanan sambil mengembalikan patung manusia yang tinggal sedikit.

"Apa anak-anak tadi tidak trauma, Van?" tanyaku. Memberikan sebotol air mineral setelah membuka tutupnya.

Di bawah rindang sebatang pohon, kami duduk istirahat.

"Aku sudah menghapus semua ingatan mereka," jawab Kaivan tenang. "Juga semua orang yang kusembuhkan."

"Jadi, tidak ada yang akan membicarakan penyihir itu?"

Kaivan mengangguk. "Mereka sudah lupa."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com