"Naya, jalan yuk!"
Aku sedang memegang vakum cleaner, persiapan membersihkan rumah dari debu tak kasat mata. Terpaksa meletakkan benda itu ke tempat semula. Teguran seseorang dari belakang cukup mengganggu pekerjaan.
"Kamu libur, kan?"
Siapa lagi kalau bukan Kaivan. Tahu aku libur, pasti ada saja alasan supaya mau diajak ke luar rumah jalan-jalan.
"Emangnya mau ke mana?"
Kutatap lekat laki-laki tampan yang sudah berpenampilan rapi mirip pejuang jomblo mencari pasangan di resepsi pernikahan. Memakai celana hitam dengan lilitan kain abu-abu, baju lurik lengan panjang yang masih dipadu ikat kepala warna senada. Ribet sih, Tapi bagaimana lagi, pakaian zaman dulu memang seperti itu.
"Keliling taman aja, nyari udara segar!" Kaivan menjawab penuh semangat.
Udara segar itu harusnya masuk kulkas, bukan keliling taman!
"Kamu nggak liat aku mau bersih-bersih?"
Sebenarnya malas, tapi sebisa mungkin aku mencari alasan.
"Gampang. Aku bisa membantumu dengan sekali tring!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com