Sudah beberapa hari ini Arum tidak lagi berhubungan dengan Viki. Sejujurnya pria itu terus berusaha menghubunginya. Telpon, chat, bahkan dia berkata sudah menunggu di depan gang rumah Arum. Sudah berulang kali juga Arum mengabaikannya tapi ternyata tidak membuat Viki menyerah justru semakin nekat dengan ancaman-ancamannya. Di lain sisi, Arum masih bertekad bulat untuk putus tentunya. Maaf? Ya Arum akhirnya memaafkannya, tapi tentu saja tidak untuk kembali. Luka itu terlalu dalam dan membekas. Namun di lain sisi Arum bersyukur atas semua rentetan kejadian ini. Selalu ada pelajaran yang bisa di dapatkan dari setiap pengalaman. Kejadian ini pun menyadarkannya bahwa Viki bukan jodohnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com