"Kamu dimana?" tanya Diego begitu sambungan telpon-nya tersambung, "Oke. Nanti biar aku jemput" jawab Diego.
"Nelpon siapa?"
"Namja chingu"
"Siapa Namja? Lo kenalan di mana? Udah gak sama Ara?" tanya Dimas memberondong,
Rafiz mengernyitkan dahinya begitu melihat Dimas yang langsung heboh dengan tingkah Diego.
Diego menghela nafasnya pasrah, "Gue nelpon pacar gue bray!"
"Namanya Namja?"
"Lah Namja chingu kan bahasa Koreanya pacar. Hadehh!"
"Yaelah Go, kenapa juga lo jawab pakai bahasa Korea. Kita ini di Indonesia, bukan di Korea. Lo ngomong bahasa Korea ya gue macem orang bodoh!" kata Dimas geram,
"Emang lo bodoh!" ledek Diego,
"Anjir! Harusnya lo bilang makasih sama gue. Bukannya kayak gitu. Kalo gak karena bogeman dari gue, Ara gak akan ngejar lo!"
"Jadi lo sengaja mukul gue? Lo ngerencanain semuanya? Astaga"
"Kenapa?" tanya Dimas sewot,
"Lo hebat banget bro! Thanks" puji Diego,
Dimas mencibir kesal.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com