webnovel

Episode 21

                  Sinar matahari menerangi wajah Somi ,membuat tubuhnya seketika hangat,perlahan Somi membuka matanya,,terasa sulit menatap Kilauan cahaya itu,seketika Somi menutup matanya dengan telapak tanganya.

                  Malam yg panjang mereka lalui berdua,mereka menatap satu sama lain,,masih terbersit di fikiranya,,pria yg selama ini terikat pekerjaan denganya itu bisa menyatakan perasaanya.Mata Somi menangkap sosok pria yg tepat di sebelahnya,tampak tidak ada respon sedikit pun ,padahal matahari sudah mengeluarkan sinarnya yg panas,terlihat pria itu menggigil kedinginan,dengan peluh yg mengucur dari keningnya.Tak berpikir panjang Somi tiba" panik melihat pria dengan wajah yg sudah putih pucat itu.

"Kriss….apa yg terjadi,kamu kenapa"?! Tanya Somi panik yg mencoba mengecek suhu tubuh pria itu.

"Kamu demam'.Ucap Somi khawatir.

                    Ntah berapa lama perjalanan yg Somi tempuh,walaupun tidak terlalu mahir membawa mobil,tapi Somi bisa mengemudikanya,walau pikiranya di penuhi kekhawatiran,,tubuh Kris di rebahkanya di kursi belakang,,takut pria itu kenapa",Selama perjalanan Somi tidak henti" nya melirik Kris yg tergolek tak sadarkan diri di kursi belakang,hingga Somi menemukan satu rumah sakit terdekat di daerah itu .

                Tubuh langsing Somi,terlihat beberapa kali melewati koridor,Somi sibuk mengurus berkas" pasien,.Somi tidak tau harus menghubungi siapa,Somi berusaha  mencari ponsel pria itu,untuk menemukan nomor seseorang,yg mungkin sudah sangat khawatir pada pria itu..!,

"Jemzz,,apa ini nomor Asistenya.?! " Ucap Somi pelan,sambil mengotak-atik ponsel Kris .

"Halo Bos.."!? Ucap Jemz yg tiba" mengangkat telepon dari Somi menggunakan handphone Kris.

"Saya Somi,,Kris sedang di rawat di rumah sakit St.Carolus,bisa kah kau segera kesini,"!.

"Baik,saya segera kesana"! Jawab Jemz yg panik,dan mengakhiri panggilan ya.

                    Somi menatap wajah pria yg sudah tidak pucat lagi,Kris tampak seperti tertidur pulas,.Rasa khawatir yg iya rasakan sepanjang perjalanan akhirnya bisa berhenti.

"Bagaimana pria yg memiliki tubuh sepertimu bisa sangat lemah"!? Tanya Somi yg berbisik sambil menggenggam tangan pria itu.

"Bukankah semalam aku menyuruh mu untuk tidak melepas Jas mu"?!. Somi yg merebahkan wajahnya di lengan pria itu..

                 Tampak wajah Somi kelelahan menunggu pria itu,teringat ucapan dokter yg mengatakan ,Kris hanya demam,tapi banyak sekali kandungan obat berbahaya pada tubuh pria tersebut,yang biasanya di gunakan untuk terapi penyakit Post Traumatic Stress Disorder(PTSD),Somi berpikir apa penyakit itu yg membuat Dy sulit tidur,karna Dy selalu bermimpi buruk karna trauma akan sesuatu.! Ucap Somi dalam hati,banyak yg belum di ketahui ya tentang pria itu,,bagaimana bisa pria yg memiliki segalanya ini,memilik penyakit seperti itu.Somi terperanjat saat seorang wanita yg di ikuti oleh Jemz di belakang wanita itu tiba" mendorong Somi menyingkir dan memeluk Kris yg masih terlelap.

"Siapa kamu..? Apa yang kau lakukan pada putra ku..?! Tanya Seo Ran panik,.

"Maaf ,Dy tidak sadarkan diri,karna demam,hingga saya larikan ke rumah sakit ini"!.

"Siapa kamu..? Kenapa kau bersama dengan putra ku..? ,Tanya Seo Ran yg menatap marah Somi,dan mendekatinya.

"Kalau pun kau memiliki perasaan pada putra ku,,lupakan itu,jangan pernah menemuinya lagi,atau aku akan memberi mu pelajaran."! Ucap Seo Ran Menatap Somi dengan pandangan tidak suka.

"Baik Tante.."! Ucap Somi yg bergegas meninggalkan ruangan itu,,hatinya sakit melihat tatapan wanita itu padanya,,bahkan iya belum melihat pria itu terbangun dan menatapnya,Somi mengingat kembali kenangan mereka dulu setiap pagi,betapa berartinya melihat pria itu terbangun dari tidurnya,dan menanyakan perasaan pria itu saat bangun.

Dengan langkah gontai dan masih mengenakan dress pesta semalam,,iya berharap Pria itu baik" saja.

Somi tidak pulang ke Apartementnya,,hatinya di penuhi rasa bersalah,,dia pergi menemui ibunya di rumah sakit di kota,ntah berapa lama waktu yg di tempuh dari rumah sakit tempat Kris di rawat dan rumah sakit ibunya.Dengan wajah lesunya Somi berjalan di koridor rumah sakit,,Somi menyempatkan ke toilet,untuk membasuh wajahnya yg sembab karna menangis membayangkan ucapan Seo ran padanya .

Terlihat seorang wanita yg sedang memakan makanannya dengan sangat sulit,karna tangan wanita itu kaku akibat stroke yg di alaminya,,.

"Ma..!".sapa Somi mendekati Rena yg sedang berusaha makan,..

"Sini Somi suapin",ucap Somi sembari mengambil pelan makanan dri tangan Rena.

'"kamu sangat cantek hare ene,"ucap Rena menatap putrinya yg masih menggunakan gaun yg semalam.

"Mama mkan yg banyak ya,!",ucap Somi dengan mata berkaca-kaca,,ntah apa yg tiba" membuatnya sedih saat itu,.

"Ada apa sayang,"?! Tanya Rena menatap Somi,,Rena tau kalau Somi sedang tidak baik" saja.

                 Selesai makan,Somi membawa ibunya berkeliling taman rumah sakit,Somi tau ibunya sangat merindukan dunia luar,.

"Tremakase untuk Syallnya,ene sangat hangat" ucap Rena menggenggam tangan Somi.

"Ma…?!" Ucap Somi.

"Apakah mama pernah mencintai seseorang"? Tany Somi

"Tentu saja nak"! Ucap Rena.

"Apakah hubungan kalian pernah di tentang "??tanya Somi .Yg membuat Rena bingung dengan pertanyaan" Somi.

"Akan ada saja cobaan dalam suatu hubungan,anggap lah etu sesuatu yg menguatkan hubungan kalean",!jawab Rena menyemangati putrinya.

"Ibu….."! Ucap Somi yg sedih sembari memeluk ibunya,,ntah berapa lama kesedihan itu bisa reda,karna setiap bersama ibunya Dy merasa menjadi seseorang yg lemah.

                Somi tak berhenti menatap layar handphonenya,berharap akan ada kabar dari pria itu,Rena yang sedari tadi tidak mengetahui apa yg terjadi pada putrinya hanya menahan,berharap putrinya akan mengungkapkan ya saat Dy sudah memang siap untuk bercerita.

"Pulang lah,sudah cukup lama kau desene,bukan kah ada batas waktu untuk pengunjung!" Ucap Rena ,yg khawatir dengan putrinya,dan menyuruhnya pulang untuk beristirahat.

             Memang ada batas waktu untuk pengunjung di rumah sakit itu,hingga Rena hanya bisa mengunjunginya paling lama 3 jam,karna akan ada suster yg merawat,memberi makan ,dan membawa para pasien ke toilet jika sangat di perlukan,hingga keluarga tidak terlalu di butuhkan,karna setiap pasien di beri satu suster penjaga.

"Baiklah,aku pulang,,jagalah kesehatan ibu,aku menyayangi mu" ,ucap Rena sembari memeluk dan mengecup kening ibunya..

               Dari jauh Rena menatap sosok putrinya yg Perlahan menghilang di ujung pintu.Rena masih menerka-nerka apa yg membuat putrinya sampai menangis.Hatinya terasa sakit melihat putrinya terlihat lemah saat itu..

                Di tengah tidurnya,sesosok wanita yg iya kenali menatapnya marah.

"Hong men ? ,Ucap  Rena 

"Apa kabar kakak sepupu,kau tampak tak berguna sekarang."! Ucap Hong min menatap rendah pada Rena yg terbaring di tempat tidurnya.

"ada apa kau datang kemare"! Ucap Rena marah.

"Kakak,mungkin kau tidak ada waktu mengajari putri mu,jadi aku hanya ingin memberi tahu mu untuk lebih mengajarinya,untuk tidak mengingini milik orang lain"!. Ucap Hong min.

"Apa maksud mu Hong min"?! Tanya Rena marah.

"Kau tau apa yg dilakukan putri mu di acara ulang tahun Kim Jay,calon menantuku,Dy merusaknya ,dan Kim Jay membatalkan pertunangannya." Ucap Hong min kesal.

"Bukan kah putre mu yg merebut Kem Jay dare putre ku..??" Ucap Rena membela putrinya,karna Rena tau bahwa Somi sangat menyukai pria itu.

"Hahaha..putri mu bukan level keluarga mereka,hanya putri ku yang pantas dengan keluarga Kim".ucap Hong min kesal.

"Pria itu tidak salah membatalkanya,mungken Jeka Dea tau lebeh awal sefat keluarga mu,Dea akan membatalkanya lebeh awal.''"Ucap Rena terbata" yg membuat Hong min semakin kesal.

"Hah….kau berpikir putri sampah mu akan mendapatkan yg lebih baik dari putri ku,,tidak akan,.Ucap Hong min meninggalkan ruangan Rena sembari membanting pintu kamarnya.

            Rena memegangi dadanya mencoba  menarik nafasnya pelan",sesuatu yg sakit terasa di dadanya,,Rena berpikir kesedihan putrinya tadi adalah di karnakan Kim Jay bertunangan dengan Sana putri Hong min.Tapi di lubuk hatinya,Dy tetap mendukung pilihan putrinya,karna Dy tau apa yg di inginkan putrinya itulah yg terbaik..