webnovel

Episode 12

Setelah kejadian yg tidak pernah Somi bayangkan sebelumnya,banyak pertanyaan yg melintas di fikiranya,di dalam lift menuju ke lobby Somi tidak berhenti menepuk pipinya,memastikan semua yg terjadi adalah nyata.Dia tak pernah menyangka pria yg bahkan tidak pernah terlihat tersenyum itu bisa melakukan hal itu padanya.

Di dalam mobil Charlotte ,Somi hanya diam dan melamun membuat Charlotte merasa aneh dengan tingkah temanya.

"Hey.....Diem aja dari tadi,kesambet apa.?" Tanya Charlotte yg menepuk bahu Somi,membuat Somi sadar dari lamunannya.

"Kita mau kemana"? Tanya Somi mengalihkan pertanyaan Charlotte,.

"Bentar lagi juga sampai"! Jawab Charlotte dengan wajah bahagia,ya karna wanita ini sangat menyukai Shopping.

"Uda lama aku ga belanja,".ucap Charlotte dengan wajah senang.

"Hah"? ,Kenapa...?" Tanya somi,Yg tidak mendengar perkataan Charlotte dari tadi.

"Hei....kenapa sih,ada masalah,? " Tanya Charlotte memandang curiga pada Somi.

"I am Ok," jawab Somi singkat,.

"Sepertinya tidak ,,tapi bodo akh,,hari ini aku mau bahagia,jadi jangan ubah mood aku" ucap Charlotte sembari memarkirkan mobil sport merahnya.

Sudah berapa jam Somi dan Charlotte mengelilingi toko" pakaian di salah satu Mall terbesar di kota itu,hingga mata Charlotte tertuju pada salah satu toko brand Rhye kesukaanya.

Dari jauh terlihat sepasang kekasih sedang memilih stelan Jas.Samar" Somi melihat wajah yg sepertinya di kenalinya tapi dy mengabaikanya.Hingga suara pria yg iya kenali menyapanya.

"Jeon Somi."sapa pria tinggi menepuk pundak Somi.

"Ya..." Jawab Somi yg langsung berbalik melihat asal suara itu.

"Apa kabar Somi." Sapa pria itu lembut,sembari menyodorkan tanganya ,berharap Somi menyambut tanganya.

Somi Masih mematung menatap pria itu,berharap kalau waktu ini tidak pernah terjadi,Ya sudah sekian lama rasa sakit yg dulu tidak pernah iya rasakan lagi,sampai hari ini luka itu kembali nyeri.

"Somi,..?" Ucap pria itu memastikan Somi mendengar perkataanya.

"Akh,,aku baik" saja,bagaimana dengan mu"? Tanya Somi yg mengabaikan uluran tangan pria itu.

Somi berusaha mencari sosok Charlotte di dalam toko itu,berharap wanita itu menyelesaikan belanjaannya segera.

"Aku juga baik" saja,sudah sangat lama aku tidak melihat mu"? Ucap pria yg bernama Kim Jay itu.

Tetapi Somi mengabaikan pria itu sembari mencoba mencari sosok Charlotte di gantungan" pakaian di sekitarnya.

"Dengan siapa kau kesini"? Tanya Kim Jay sembari melihat ke arah pandangan" Somi.

"Dengan seorang teman,"! Jawab Somi yg mengalihkan wajahnya pada pria itu.

Tak beberapa lama,suara wanita memanggil Kim Jay yg sedang berbincang dengan Somi.

"Sayang....,kesini,,bagaimana dengan ini."? Tanya wanita itu sembari memperlihatkan satu stelan jas.

Sontak wanita itu berhenti berbicara setelah memastikan bahwa Jay sedang berbicara dengan wanita yg iya kenali.

"Sana,,!?" Ucap Somi yg menatapnya dari jauh,.

"Haiii..sepupu Somi,apa yg kau lakukan disini"? Tanya wanita itu dengan nada menyindir.

"Ah...aku sedang menemani seseorang berbelanja! Ucap Somi .

"Oh,,,seperti yang aku tau,kau tidak akan mampu membeli sesuatu di sini." Ucap Sana yg melingkarkan tanganya pada Jay,seolah mengisyaratkan bahwa Jay miliknya.

Somi menatap lingkaran tangan sana pada Jay yg membuat wajahnya berubah seketika,di hatinya yg paling dalam masih ada rasa cemburu,bagaimana tidak pria yg sejak dulu menemaninya saat kuliah,dan sempat menjalin cinta denganya kini menggandeng sepupunya,.

"Kami akan segera menikah".Celetuk sana seolah" memamerkan pria tinggi itu pada Somi.

"Aku senang mendengarnya,Selamat",.Ucap Somi dengan senyuman kecut,.

"Aku harap kau juga datang menyaksikan pernikahan ku sepupu,ah..tapi aku lupa ibu mu sedang sakit,jadi aku tidak memaksa mu untuk datang" ucap sana menyindir.

"Baiklah,Sampai jumpa lagi Somi" Ucap pria itu menarik lengan Sana menjauh dari Somi.Mungkin Jay risih dengan sindiran" kekasihnya pada Somi.

Somi di kejutkan oleh tarikan Charlotte ,terlihat Charlott menatap wanita itu dengan banyak pertanyaan.

"Siapa wanita sombong itu.?" Tanya Charlotte berbisik memastikan kedua pasangan itu menjauh.

"Dia sepupuku,"

Sudah selesai,?,mari kita pulang,aku lelah,." Ucap Somi yg mood nya yg tiba" memburuk .

"Oke baiklah,sebentar aku mau bayar ke kasir"ucap Charlotte dengan terburu-buru menuju Kasir membawa pakaian"nya.

Dari jauh Somi melihat Sana dan Jay bergandengan tangan melangkah keluar dari toko,,sempat iya melihat Jay mencuri" pandang melihat ke arahnya,Sosok pria lembut yg tiba" datang mengakhiri sepihak hubungan mereka,masih teringat tatapan pria itu dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan keinginannya untuk berpisah pada Somi.Di tengah banyaknya cobaan pada keluarganya saat itu,Somi hanya mencoba kuat di depan pria itu .

"Ayo...."! Ajak Charlotte menarik lengan Somi,yg sedari tadi mematung menatap jauh pasangan serasi itu.

"Mau makan apa,? Makan dulu yukk..!" Ajak Charlotte yg membawa 5 paper bag di tanganya.

Tanpa menjawab Somi hanya mengikuti kemauan Charlotte yg sedari tadi menatap Somi dengan tatapan tajam.

Tiga puluh menit berlalu Somi dan Charlotte menikmati hidangan yg mereka pesan.

"Siapa pasangan itu.'"? Charlotte bertanya .

"Sepupu dan mantan pacar ku" .Ucap Somi yg masih asik dengan makannya.

"Mantan..?,apa kau masih menyukainya"? Tanya Charlotte menatap Somi,yg di jawab anggukan oleh Somi,yg sontak membuat Charlotte mencubit pipi Somi.

"Apaan sih,sakit..'!! teriak Somi menatap kesal Charlotte.

"Lihat bagaimana pasangan itu memperlakukan mu,sepupu mu yg sombong itu pantas mendapatkanya" ucap Charlotte yg kesal pada tingkah Somi.

"Dia bukan pria seperti itu,Dy pria yg lembut " .Ucap Somi membela Jay.

"Lembut,..? Aku bisa mencari banyak pria lembut untuk mu,,kalau dy lembut,Dy tidak akan membiarkan pacarnya membully mu,Ucap Charlotte menjelaskan.

"Sudahlah..sudah..jangan marah" lagi" .Ucap Somi menenangkan kemarahan temanya sambil menggoda .

Ntah berapa lama mereka menghabiskan waktu berdua,hingga Charlotte mengantarkannya kembali ke Apartement Kriss,tak sedikit pun Somi menceritakan kejadian yg Dy alami siang itu,takut temanya akan khawatir padanya.