Setelah semuanya bekerja dengan tugasnya masing- masing, akhirnya semua selesai dengan waktu yang telah di tentukan. Masuk pukul 12:00 waktunya untuk menunaikan ibadah bagi para siswa dan siswi yg beragama islam.
yang memimpin imam adalah kak Malik dan yang adzan adalah kak Adit, sedangkan yang iqomah adalah salah satu siswa yang di ospek.
semuanya bergantian untuk mengambil air wudhu.
setelah selesai, iqomah pun di kumandangkan, itu pertanda bahwa sholat akan segera di mulai.
kak Malik sudah siap mengambil tempat di depan untuk menjadi imam.
Sementara para saf wanita juga sudah merapatkan shofnya dan bersiap untuk sholat.
"Allahuakbar"
Suara kak Malik yang begitu merdu membuat para wanita terpesona. Jadi tak heran siapa pun wanita yg mendekati kak Malik adalah satu wanita yang sangat beruntung sekali.
Di sisi lain, Anna yang sangat mengidamkan kak Malik berharap semoga kak Malik adalah jodoh yang di tetapakan oleh Tuhan untuknya.
waktu terus berlalu waktu sholat pun telah selesai dan di lanjutkan jam makan siang.
Semua siswa dan siswi tengah berkumpul untuk menyantap jam makan siang.
sebagian siswi perempuan menbantu kak Mira, Nisa dan Rubi untuk mengatur makanan. Sementara Anna menyiapkan minuman yang berada di dalam bis untuk di turunkan ke bawah.
kerena keberatan Anna tak kuat mengangkatnya, tetapi ia tetap berusaha agar tugasnya selesai. "Ayo Anna, kamu pasti bisa, kamu kuat, masa begini aja ngk bisa!" ia terus optimis untuk mengangkat satu kartun ayudes. Sementara di luar sana, Adit mencari-cari dimana Anna berada.
Akhirnya dengan kekhawatiranya membuat ia harus bertanya ke Rubi, Mira dan Nisa.
sebenarnya hal ini tak ingin ia tanyakan karena sudah pasti mereka akan menganggu dirinya dengan Anna.
Tapi karena terpaksa dan ia telah jatuh hati ke Anna, Adit mencoba memberanikan diri akhrinya untuk bertanya kepada mereka.
"Gays, aku mau nanya donk?" dengan suara yang agak gugup, Rubi, Nisa, dan Mira yang sedang sibuk dengan jamuan makan siang seperti tak ingin di ganggu.
"Nanya apa? lo ngk lihat apa kita lagi sibuk begini!" tegas Nisa.
"Buruan napa, loh mau nanya apa?" ujar Mira yang mendesak Adit agar langsung ke intinya saja.
.
sementara Rubi tak menghirauhkan pertanyaannya itu, ia tetap saja fokus ke pekerjaanya.
emang agak sulit untuk berbicara dengan Rubi karena ia orangnya agak cuek, dan dingin namun tenang aja dia baik hat cuman pas lagi di tempatnya aja.
Adit melanjutkan bicaranya. "Ini loh kalian
lihat Anna ngk?" Adit menatap mereka bertiga.
"Hi ... gue kira lu mau nanya apaan! tau-taunya cuman Anna. emang kenapa sih?" ujar Rubi yang nampaknya agak sedikit cemburu.
"Tau tuh! Kaya anak kecil aja lu jagain" ujar Nisa.
"Dia lagi di bis, lagi ambil minuman" ujar Dea yang
langsung gublis pertanyaan dari Adit.
Dengan cepat Adit pun langsung menghampiri Anna yg tengah berada di dalam bis.
"Makasih yah Bi" ujar Adit ke Rubi yang telah membantunya itu.
"Yoo" jawaban yang sangat singkat dan dingin yg di lontarkan Rubi untuk Adit.
Adit pun berlari menuju bis, sementara Rubi yg memperhatikan Adit yg nampaknya sangat khwatir banget padahal hanya beberapa menit aja ngk lihat Anna.
"Hufff. aku kan juga pengen di gituin sama dia" gumam Rubi dalam hati.
Sementara Nisa yang melihat Rubi yg sedang meramas ramas tanganya sendiri membuat Nisa mengledeknya.
"Cie, cie, Cie yang lagi cemburu nie! hahahah pembalasan elu ke gw atas tuduhan Malik ke Anna. cemburu nie e" ujar Nisa yg terus meledek Rubi dan sampai akhirnya Rubi pergi masuk ke tenda.
"Oii, mau kemana lu Rubi, bantuin dulu napa. ia ia jika aku salah aku mnta maaf deh, udah jangan ngambek lagi hanya karena ini" ujar Nisa.
"lu enak ngomong gitu, la gw. gw sakit tau lihat dia. sama orang lain" Dengan hentakan kaki ke bawah dan langsung berlari masuk ke dalam tenda.
"Ya elah, gitu aja ku lebay Mira" ujar Rubi
Sebenarnya Mira juga menaruh perasaan pada Adit. Namun caranya berbeda dengan Rubi. jika Mira mencintai Adit ia menampakanya namun caranya Rubi adalah hanya memendamnya saja.
Di sisi lain Anna, yang msih agak repot dengan minuman yang jumlahnya sangat banyak. Dan dari arah kejauhan nampak seperti orang yg sedang
memanggil namanya.
"Anna, sini aku bantuin."
Anna pun menengok ke arah belakang yg rupanya kak Adit.
"Ohw ia kak kebetulan ini sangat banyak dan berat jadi aku tak bisa membawanya" ujar Anna.
Adit pun berjalan menghampiri Anna.
"lagian siapa yg suruh kamu bawah ini banyak- banyak?" ujar Adit
"Ngk ada kok kak, dari pada ngk ada yg angkat yaudah mending aku aja yg bawa, lagian aku ngk sibuk tadi makanya pas lihat yg lain masih sibuk dengan tugas mereka masing-masing jadinya aku ngk tega untuk meminta bantuan. Bahkan di kk juga" ujar Anna yg berterus terang.
"Ya ampun, biar gimana lagi ini kan sangat berat. kaka aja mau angkat keberatan apalagi kamu dek dengan gaya kamu yg sangat lugu ini" ujar Adit.
Anna yg mendengarnya hanya terdiam malu saja. apalagi di tambah pipinya telah berubah lagi menjadi warna pink kemerahan.
"Yaudah yg lain udah pada siap mungkin, ayo kita ke bawah" ajak kak Adit
"Ohw siap-siap kak" sahut Anna.
Setelah menaruh minuman di atas terpal akhirnya mereka pun membantu lagi yg lainya.
Beberapa menit, akhirnya semuanya telah selesai. kini saatnya jam makan siang akan di mulai.
semua siswa dan siswi telah mengambil tempat duduk untuk makan.
Ada dua kelompok yaitu kelompok makan putra dan kelompok makan putri.
Jika dalam keadaan makan mereka akan bergabung tidak terpisah pisah seperti kelompok, terkecuali di saat jam kegiatan berlangsung.
"Ok adik-adik sebelum kita makan siang. sebaiknya kita berdoa dulu sesuai kepercyaaan kita masing masing berdoa di mulai" ujar Malik sang ketua osis.
setelah selesai berdoa akhrinya santapan pun di lakukan. Banyak sekali para siswa yg kelaparan dengan menyantap seperti tidak di kasih makan.
.sementara yg putri. mereka makan secara beraturan dan tak ribut.
"Kita jangan mau di samakan yh dengan gaya makanan pria. lihat saja mereka makan saja smpai berebut begitu" ujar Nisa kepada adik-adik kelasnya.
"Siap kak" mereka pun menjawab secera serentak.
jam makan pun masih berlanjut. Setelah itu jam makanya telah usai dan kini saatnya mereka yg sudah di bagi tugasnya untuk membereskan sisa sisa makanan di terpal putra dan terpal putri.
"Allhamdulillah" ujar Anna yang telah kenyang itu"