"Aku serius dengan apa yang baru saja aku katakan!" Rumi melirik ke arah pria yang berjalan di depannya, menunjukkan arah pulang di tengah hutan gelap yang mereka lalui. "Aku tidak akan datang menjenguknya atau memeriksa dia." Gadis itu menegaskan. Mencoba untuk menarik perhatiannya. Meskipun begitu, Hwang terus saja fokus dengan jalanan yang ada di depannya sekarang. Dia menjadi pemimpin dan navigasi yang hebat. Padahak Rumi sendiri tak yakin mereka berada di jalan yang sama, saat datang sebelum senja tadi. Pohon-pohon besar yang ada di sisi mereka seakan menjadi pertanda yang sedikit membingungkan.
"Ngomong-ngomong ... kau yakin kita berada di arah yang benar? Aku rasanya jalannya berbeda," katanya lagi. Terus berbicara, Rumi mengusir sepi yang ada di antara mereka. Katanya, kalau berjalan di tempat seperti ini, mereka tidak boleh melamun atau semacamnya. Bisa-bisa roh memasuki jiwa mereka dan membawa mereka ke dunianya.
Itu menyeramkan bukan!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com