"Kau bisa saja terbunuh di tengah jalan atau di tengah kerumunan orang-orang, kau tak apa menerima itu, Cassia?"
Rumi diam. Tak berucap. Sepatah katapun tidak. Gadis itu memilih untuk menatap pria dewasa satu ini. Mr. Tonny tak sedang mengancam dirinya bukan? Padahal Rumi hanya meminta hal yang begitu sederhana. Namun, nampaknya itu begitu berat untuk dikabulkan.
"Kau adalah bagian dari Hawtorn. Membawamu ke sini, sudah pasti membuat orang luar mengenalmu sedikit demi sedikit. Kau tak punya seni bela diri atau semacamnya. Jadi, itu mustahil untuk melepas dirimu begitu saja. Namun, aku juga yakin benar bahwa membawakan puluhan pengawal hanya akan membuatmu tidak nyaman," tuturnya. Itulah penjelasan dari Mr. Tonny. Tujuannya adalah untuk melegakan gadis itu. Agar tak ada tanda tanya yang bergelut di dalam kepalanya. Rumi harus mulai terbiasa sedikit demi sedikit. Membiasakan diri dengan keadaan yang ada.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com