76-
Raefal mengemudi dengan cukup cepat, membelah jalanan kota untuk menuju ke rumah sakit tempat ibu mertuanya dirawat.
Disampingnya, sang istri terlihat sangatlah kalut. Pikiran Cyra sebagai seorang perempuan sudah melayang kemana-mana. Memikirkan segala kemungkinan yang ada. Dari kemungkinan termasuk akal hingga kemungkinan terburuknya.
Gigi Cyra sudah bergemelatuk tidak menentu, menandakan betapa takutnya dia saat ini.
Dengan keringat dingin yang sudah mengucur deras membasahi keningnya, Cyra berkali-kali mengusap peluh di sana.
"Mas, apa gak bisa lebih cepat dikit? Cyra takut... Cyra takut..." Raefal tahu apa yang tengah istrinya rasakan.
Pasti, bayang-bayang masa lalu tentang kematian ibu kandungnya masuk kedalam pikiran Cyra. Dimana saat itu, Cyra sampai menangis di dalam dekapan Raefal saking sakitnya.
Sosok perempuan yang dikenal angkuh nyatanya sangat sensitif dan selalu tersentuh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com