241-
Satu tahun kemudian…
"Buna!" Teriakan anak kecil dengan suara khasnya yang melengking mengusik indra pendengaran Cyra. Membuat perempuan cantik yang semula tengah terlelap bersama sang suami, akhirnya mulai membuka mata.
Sebuah hadiah dari Allah yang paling indah dalam hidupnya adalah sesuatu yang dirinya lihat sewaktu mata baru terbuka. Kedua tangannya mengucek netra gelapnya, dan suaranya yang serak mulai bertanya. "Kenapa Sera? Buna sama Daddy baru tidur habis subuh." Katanya.
Gadis kecil yang kini berusia hampir dua tahun itu mengerucutkan bibirnya, tampil menggemaskan. "Makannya Buna gak boyeh begadang! Buna halus bobo tepat waktu! Malah bobo subuh! Huh… nyuluh anaknya bobo cepet, tapi dirinya gak mau bobo." Oceh Ashera, putrinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com